Mohon tunggu...
Nurhasanah
Nurhasanah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mengungkapkan apa yang tak dapat dikatakan oleh lisan :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Miss U, Oppa :’(

11 Oktober 2014   04:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:31 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba pengen aja buka fbnya chef, iseng klik kronologi tahun 2010 dan satu statusnya yang bikin "deg". Masih inget banget kejadian saat itu. setelah dua tahun tanpa kabar, tanpa pertemuan, sejuta rindu, dan cinta yang masih terpendam. Saat membacanya mataku tiba-tiba memanas, tanpa kusadari ada tetesan air di sudut sana. Hah, tumpukan masa lalu yang selalu ingin ku kubur malah meluap seketika.

Kangen oppa, kangen chef, kangen banget, banget banget. Dan penyesalan yang dulu kini muncul kembali, dan tanpa disadari ini sudah dua tahun sejak terakhir bertemu. Seperti masih menanti janji-janji yang belum terpenuhi, masih menginginkan pertemuan yng belum terjadi, ingin melepas rindu yang begitu banyak,jikapun nanti tak ada lagi kesempatan, setidaknya rindu itu benar-benar lepas. Mungkin aku terlalu berharap, tapi keyakinan akan hubungan tanpa ikatan antara kita begitu kuat. aku masih belum bisa melepaskan janji-janji yang kita buat, aku masih menyimpan mimpi-mimpi yang pernah kita rangkai, masa depan yang kita rencanakan dulu masih begitu jelas diingatanku. Hanya dengan melihat status ini seperti menyentil semua memori di ingatanku tentangmu.

Oppa, aku tau kamu tak lagi sendiri. Bahkan mungkin kau sudah melupakan aku, melupakan janji-janjimu, melupakan mimpi kita, melupakan masa depan kita. Oppa, aku ingin tahu pernahkah kau merindukan aku saat dengannya? Oppa, aku takut. Aku takut ini terus berlanjut. Aku takut benar-benar tak bisa melupakanmu. Bagaimana mungkin hanya dengan status ini yang sudah 4 tahun berlalu ku menangis seperti ini? Aku tak mengerti. Jujur, aku tak mengerti, oppa.

Oppa, kenapa kamu tak menepati janjimu? Menemuiku di sini? Oppa, salahkah aku yang diam-diam masih menaruh harapan? Yang tanpa kusadari ternyata masih menyimpan semua dengan rapi, masih menunggumu dengan rasa yang tak menentu. Oppa, apa yang harus kulakukan sekarang? Melangkahpun rasanya begitu sulit, aku slalu ingin menengok ke belakang, ke arahmu. Erharap kau mengejarku, memintaku untuk tinggal di sisimu. Mungkinkah? Apa semua itu hanya ilusiku?

Oppaaaaaaaaaaaaaaaaa, I miss U so much!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun