Mohon tunggu...
Nuha FathinnabilaAditia
Nuha FathinnabilaAditia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya suka menulis dan membaca novel, saya suka pantai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pendidikan Agama Islam untuk Kehidupan Manusia

31 Oktober 2024   21:00 Diperbarui: 31 Oktober 2024   21:08 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pentingnya Pendidikan Agama Islam untuk Kehidupan Manusia

Pendidikan agama merupakan proses penting dalam mengembangkan dimensi spiritual peserta didik. Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003, setiap siswa berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan keyakinan mereka, yang diajarkan oleh pendidik seagama. Pendidikan agama bertujuan untuk membentuk karakter, etika, dan moral siswa, serta mendorong kerukunan antar umat beragama. 

Kemudian, Islam adalah suatu ajaran yang komprehensif yang membimbing dan mengarahkan kehidupan manusia. Ajaran ini terdiri dari aqidah, syariah, akhlak dan dakwah yang tidak hanya mengatur masalah ibadah mahdhoh saja, tetapi islam juga mengatur dalam aspek linier kehidupan. Oleh karena itu, melalui Pendidikan agama hidup kita akan terarah dan akan memiliki ketaatan kepada allah swt yang sejalan lurus antara pengetahuan dan perbuatan. (Sujarwo dan Muhammad Akip, 2024)

Maka Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah upaya terencana untuk membimbing peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam. Ini mencakup pengajaran nilai-nilai akhlak, sikap toleransi terhadap agama lain, dan pembentukan karakter yang baik. PAI dilaksanakan di semua jenjang pendidikan, dari dasar hingga perguruan tinggi, dengan tujuan menghasilkan individu yang beriman dan bertakwa. Proses pembelajaran PAI melibatkan interaksi aktif antara pendidik dan peserta didik, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

Agama seringkali menjadi bahan terjadinya permasalahan, namun ia juga menjadi bahan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di antara masyarakat. Oleh sebab itu, agama menjadi urgensi pada saat kondisi-kondisi tersebut untuk dipahami dan dijadikan penyelesaian dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang relevan. Dan dalam pembahasan ini pendekatan yang dimaksud adalah pendekatan sosiologis. Pendekatan sosiologis adalah cara pandang atau sudut pandang yang digunakan untuk memahami berbagai fenomena atau masalah dalam kehidupan manusia dengan melihatnya dari perspektif sosial. Sederhananya, kita mencoba memahami sesuatu dengan melihat bagaimana hal itu berhubungan dengan masyarakat, kelompok sosial, dan interaksi antar individu di dalamnya, berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan kontemporer, ilmu ini digunakan sebagai salah satu dari metode-metode yang mengajarkan dan mengkaji agama. Kenapa agama?, karena agama mempengaruhi individu-individu dan hubungan-hubungan sosial. Hal ini memiliki tujuan untuk mengimplementasikan pemahaman ajaran agama dalam kehidupan yang universal. Pendekatan ini mencoba memahami keagamaan seseorang. Pendekatan ini menjadi pendekatan dan petunjuk bagi masyarakat sebagai penerang dalam menghadapi problematika dan untuk memahami apa yang mereka yakini dari pengetahuan agama tersebut. (Rifai Moh, 2018)

Implementasi dari Pentingnya Pendidikan Agama Islam Untuk Manusia

Latar Belakang Perlunya Manusia Beragama

Ada   tiga   alasan   yang   melatar   belakangi pentingnya manusia memiliki agama dalam kehidupnnya.  Ketiga alasan yang menjadi latar belakang (Nata  :  20) tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut yaitu:

Pertama, fitrah  manusia.Dalam  konteks  hal  ini  di  antara ayat  al-Qur’an  dalam  surat  ar-Rum  ayat  30  bahwa  ada  potensi  fitrah beragama yang terdapat pada manusia. Dalam hal ini dapat ditegaskan dan dijabarkan bahwa insan adalah  manusia  yang  menerima  pelajaran dari Tuhan tentang  apa  yang tidak  diketahuinya.  Manusia  secara  kodratnya  sebagai  ciptaan  Tuhan yang bentuknya sempurna dibandingkan makhluk  lainnya  sudah dilengkapi  dengan  kemampuan  mengenal  dan  memahami  kebenaran  dan kebaikan yang  terpancar  dari  ciptaan Allah yang ada di alam semesta ini.  

Kedua, kelemahan   dan   kekurangan   manusia.   Menrut   QuraishShihab,  bahwa  dalam  pandangan  al-Qur’an, nafsdiciptakan Allah  dalam keadaan sempurna yang berfungsi menampung serta mendorong manusia berbuat kebaikan dan keburukan, dan karena itu sisi dalam manusia inilah yang  oleh  al-Qur’an  dianjurkan  untuk  diberi  perhatian  lebih  besar.  Hal itu  dijelaskan dalam  surat  al-Syams  ayat 7-8, yang artinya “Demi    nafs    serta    penyempurnaan    ciptaan,    Allah mengilhamkan kepadanya kafasikan dan ketaqwaan”.  Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia diciptakan oleh Allah dengan keadaan yang sempurna sehingga dia bisa mengetaahui mana perbuatan fasik dan perbuatan taqwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun