Mohon tunggu...
Trisetya Nugraha
Trisetya Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menjadi Pelita Diantara Terang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

SDG's: Program Kerja KKN-T (Bank Sampah) Mahasiswa IPB University

23 Juli 2022   20:19 Diperbarui: 3 Agustus 2022   09:58 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sustainable Development Goals (SDG's) atau Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Nasional Berkelanjutan, hal ini beranjak dari lingkungan yang paling kecil dan terbatas yakni Desa dan Masyarakatnya. Mindset dan kebiasaan masyarat adalah pondasi dasar untuk mengembangkan potensi Desa. Perputaran ekonomi secara berkelanjutan disertai dengan pembangunan dan lingkungan yang mendukung perlu hadir masyarakat dengan kesiapan. Keterkaitan masalah-masalah bermula dari ketidaknyamanan lingkungan. Segala sesuatu siklus yang paling penting adalah kelestarian lingkungan dan keberlanjutannya.Masyarakat dan sampah tidak dapat terpisahkan. Sampah yang di produksi masyarakat mulai dari sampah anorganik yang berbetuk kemasan yang tidak hancur dengan sendirinya dan organik dengan sifat sebaliknya. Menurut Bapak Ali Basyah selaku ketua RW 06 "Warga Desa Benteng memiliki antusiasme tinggi berkaitan dengan sampah, bersama ibu-ibu KWT dan warga lokal terbiasa melakukan pemilahan sampah anorganik dan organik. Terutama ketika adanya fasilitas untuk mengeksekusi permasalahan yang ada". Hal ini dibuktikan dengan adanya program Bank Sampah yang sudah berjalan. Akan tetapi, hanya sampah anorganik cenderung menghasilkan nilai ekonomis namun bagaimana dengan organik ?

Berdasarkan observasi yang dilakukan mahasiswa KKN-T IPB University Kelompok 27 bahwa potensi warga diimbangi dengan kemauan tinggi perlu difasilitasi dan dikembangkan. Tidak hanya bank sampah yang ada di Desa Benteng RW 06, terdapat produksi tanaman hidroponik, lele bioflok, budidaya magot, dan eco-enzym. Untuk menyempurnakan potensi Desa Benteng kelak dalam SDG's Desa, perlu adanya fasilitas pengolahan sampah organik. Mahasiswa KKN-T IPB University Kelompok 27 hadir mempelopori adanya gerakan untuk menyempurnakan Desa Benteng menjadi desa dengan berjuta inovasi. Eksekusi salah satu program kami menyusun sekaligus merencanakan pembuatan bak kompos ukuran 2,8 X 2,15 X 0,8 m dan pelatihan mengenai pembuatan kompos.

Biaya pembuatan bak kompos dengan struktur bangunan permanen bukanlah hal murah. Menurut Ketua Bank Sampah Bapak Endang Rusman "Segala sesuatu yang berkaitan dengan kemanusiaan dan lingkungan merupakan sesuatu yang harus diperjuangkan dan biaya bukan jadi masalah". Program kerja didukung penuh oleh warga terutama Ketua RW dan Ketua Bank Sampah.  Bersama warga melakukan gotong royong membuat bak kompos komunal. Sistem produksi kompos bersifat aerob dengan bantuan feses hewan ternak. Dengan membuat lapisan sampah organik setinggi 20-30 cm lalu ditaburi feses hewan ternak berkaki empat. Proses pembuatan kompos memakan waktu 2 bulan.

Tidak dapat dipungkiri lagi, Desa dengan pengolahan sampah secara mandiri seutuhnya adalah salah satu aspek penting dalam keberlanjutan. Masyarakat yang "siap" akan mampu mempertahankan kelestarian lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan. Bahkan mampu mengeksekusi potensi-potensi lainnya. Dengan adanya KKN-T IPB University turut memberikan kontribusi untuk menyukseskan SDG's dan kesiapannya. Berawal dari hal kecil walau berbentuk titik jika dikumpulkan dengan konsistensi bisa sebesar gunung.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun