Mohon tunggu...
Nugroho Wahyu Anggoro
Nugroho Wahyu Anggoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN KHAS JEMBER

Saya suka mengedit jadi editor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Madrasah dalam Membentuk Karakter dan Kepribadian yang Komprehensif

4 Oktober 2024   21:54 Diperbarui: 4 Oktober 2024   22:06 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Madrasah, sebagai lembaga pendidikan Islam, memiliki peran yang sangat strategis dalam membentuk karakter dan moral generasi muda. Lebih dari sekadar tempat menimba ilmu pengetahuan, madrasah berperan sebagai benteng moral yang menjaga nilai-nilai luhur agama dan budaya bangsa. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai peran madrasah dalam pembentukan karakter, madrasah sebagai saringan moral, serta pengaruh keluarga dan sekolah terhadap individu.

1. Pembentukan karakter di madrasah tidak  hanya sebatas pada pengajaran teori moral, tetapi juga melalui praktik sehari-hari. Kegiatan keagamaan seperti sholat berjamaah, tadarus Al-Quran, dan kajian kitab kuning menjadi sarana efektif untuk menanamkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan pada diri siswa. Selain itu, madrasah juga mengajarkan nilai-nilai
sosial seperti toleransi, gotong royong, dan saling menghormati.

Aspek Penting dalam Pembentukan Karakter di Madrasah:
 Pemodelan: Guru dan tenaga pendidik menjadi role model bagi siswa. Perilaku mereka akan ditiru dan menjadi contoh bagi siswa dalam berperilaku.
 Pembiasaan: Kegiatan-kegiatan positif seperti membersihkan lingkungan, membantu teman, dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler secara rutin akan membentuk kebiasaan baik pada siswa.
Penguatan Nilai-nilai: Nilai-nilai agama dan moral selalu ditekankan dalam setiap kegiatan pembelajaran. Hal ini bertujuan agar siswa memahami dan menghayati nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Penanaman Kesadaran: Siswa diajak untuk menyadari pentingnya memiliki karakter yang baik dan bagaimana karakter tersebut akan mempengaruhi masa depan mereka.

 
2. Madrasah sebagai Screening Moral

Madrasah berfungsi sebagai filter atau saringan moral bagi siswa. Lingkungan madrasah yang kondusif dan pengawasan yang ketat dapat mencegah siswa terjerumus ke dalam perilaku menyimpang. Kegiatan-kegiatan keagamaan dan pembelajaran yang berorientasi pada nilai-nilai moral akan membentuk benteng pertahanan diri bagi siswa dari pengaruh negatif liingkungan sekitar.
Peran Madrasah sebagai Screening Moral:
Mencegah Perilaku Menyimpang: Dengan memberikan pemahaman yang benar tentang baik dan buruk, madrasah dapat mencegah siswa melakukan tindakan yang bertentangan dengan norma agama dan sosial.
Membentuk Kepribadian yang Kuat: Siswa yang memiliki karakter yang kuat akan lebih
mampu menghadapi tantangan hidup dan tidak mudah terpengaruh oleh godaan duniawi. Menjadi Agen Perubahan: Siswa yang dibekali dengan nilai-nilai moral yang tinggi diharapkan dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya.

 
3. Madrasah sebagai Pembentukan Kepribadian
Madrasah tidak hanya membentuk karakter, tetapi juga berperan dalam pembentukan
kepribadian siswa secara utuh. Kepribadian yang terbentuk di madrasah akan menjadi bekal bagi siswa untuk menghadapi kehidupan di masa depan.
Aspek-aspek Pembentukan Kepribadian di Madrasah:
 Kemandirian: Siswa dilatih untuk mandiri dalam belajar, berorganisasi, dan mengambil
keputusan.
 Kreativitas: Madrasah memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan kreativitas
melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler.
 Kepemimpinan: Siswa dilatih untuk menjadi pemimpin yang baik melalui kegiatan organisasi dan kepemimpinan.

 
4. Pengaruh Keluarga dan Sekolah terhadap Individu 

Pembentukan karakter dan kepribadian seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh madrasah, tetapi juga oleh keluarga dan lingkungan sosial. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak dalam belajar dan meniru perilaku. Sedangkan sekolah, termasuk madrasah, berperan melengkapi pendidikan yang diperoleh di keluarga.
Sinergi antara Keluarga dan Sekolah:
 Kerjasama: Keluarga dan sekolah perlu bekerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan yang sama, yaitu membentuk generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan berdaya saing.
 Komunikasi: Komunikasi yang baik antara orang tua dan guru sangat penting untuk
mengetahui perkembangan anak dan mengatasi masalah yang mungkin timbul.
 Konsistensi: Pendidikan karakter harus dilakukan secara konsisten baik di rumah maupun di sekolah.
Tantangan dan Peluang
Dalam upaya membentuk karakter siswa, madrasah juga menghadapi berbagai tantangan,
seperti:
 Perkembangan Teknologi: Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak yang signifikan terhadap perilaku siswa.
 Perubahan Nilai Sosial: Perubahan nilai-nilai sosial yang terjadi di masyarakat juga
mempengaruhi karakter siswa.
 Kurangnya Sumber Daya: Beberapa madrasah masih kekurangan sumber daya yang memadai untuk menjalankan program-program pembentukan karakter.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun