Mohon tunggu...
Sam Nugroho
Sam Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Notulis, typist, penulis konten, blogger

Simple Life Simple Problem

Selanjutnya

Tutup

Metaverse

Tertarik Menjadi Atlet eSport, Cetak Tiket Emasmu di Akademi LEAD

23 Februari 2022   21:57 Diperbarui: 24 Februari 2022   08:33 1698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Yan Krukov/ Pexels

Kalau boleh ditarik ke belakang, boleh jadi ajang bergengsi Asian Games 2018 menjadi pembuka jalan, eSport ke dalam cabang olahraga lho. Bagaimana tidak game elektronik ini menjadi cabang olahraga baru sejak laga Asian Games 2018. Seiring berkembangnya zaman di era 4.0, eSport tenyata malah kian mendapat tempat dan menjadi sorotan publik khususnya dari kalangan milenial. Ketika itu masih banyak yang belum mengenal eSport sebagai olahraga. Siapa yang menyangka perhelatan turnamen olahraga terbesar se Asia ini bisa menjadi momen teaser atau katakan saja perkenalan eSport pada khalayak luas. Tidak hanya popular di Indonesia saja tetapi juga kaliber dunia.

Masuknya eSport menjadi cabor berstatus eksibisi di Asian Games menjadi momentum pengembangan olahraga ini di tanah air. Apalagi saat ini masyarakat masih banyak yang belum mengenal eSport secara lebih mendalam. Masih ada saja yang meremehkan, eSport hanya sekedar bermain gim semata, tapi di mana letak olahraganya? Karena banyak orang yang masih berpikir jika olahraga itu ya beradu ketangkasan, strategi dan kekuatan dengan fisik yang dimiliki oleh setiap atlet. Sudah sepatutnya kita berbangga, eSport berhasil masuk ke dalam jajaran kompetisi olahraga resmi melalui Asian Games 2018 yang dihelat di Jakarta dan Palembang. Seperti diketahui sebelumnya, eSport hanya digelar terbatas dalam lingkup organisasi non-olahraga atau komunitas, dengan total hadiah yang bervariasi.

Siapa yang bisa menyangka eksistensi eSport di Asian Games menjadi ujung tombak bahwa eSport termasuk olahraga yang kompetitif. Banyak yang bertanya kenapa saat itu masih berstatus eksibisi saja? Jawabannya hasil dari medali yang diperoleh tidak mempengaruhi perolehan medali Indonesia yang menentukan posisi klasemen. Ya benar saja ketika itu berstatus eksibisi, hal ini dikarenakan eSport belum dikukuhkan secara resmi oleh komite olimpiade OCA sebagai dewan olimpiade Asia. Faktanya khusus untuk pertandingan dalam cabang eSport di ajang Asian Games 2018, hanya sebanyak 18 negara yang berhasil lolos kualifikasi yang dilakukan oleh Asian Electronic Sports Federation (AESF).

Sebagai tuan rumah kala itu, Indonesia sudah mengirimkan 17 atlet eSport nya dan mengikutsertakan semua kategori permainan yang dipertandingkan. Kategori pada cabang olahraga eSport di Asian Games 2018 dipilih berdasarkan enam game online. Game-game tersebut terpilih oleh Federasi Olahraga Elektronik Asia atau Asian Electronic Sports Federation (AESF). Tidak boleh sembarangan, aturan dalam federasi menyebutkan bahwa eSport tetap harus mempromosikan integritas, etika, dan permainan yang adil. Oleh karena itu komite Olimpiade Internasional tidak mengizinkan game yang mengandung kekerasan atau penembakan untuk masuk ke dalam cabang eSport.

Di era kiwari, seiring berkembangnya zaman, industri gaming online rupanya telah menjadi sebuah komoditas. Nah, untuk itulah IndiHome sebagai layanan internet andalan, berkomitmen untuk selalu menghadirkan inovasi dan olahraga elektronik (eSport) di Indonesia, dengan meluncurkan Limitless ESport Academy atau yang biasa disingkat dengan LEAD. LEAD merupakan akademi eSport dengan konsep athlete enablement. Artinya memberdayakan atlet dan melatih seorang gamer (player) yang semula bermain game sebatas hobi saja, dibina menjadi professional player (pro-player) yang benar-benar bermental atlet.

Perlu digarisbawahi di sini, tidak semua proplayer adalah atlet eSport, namun atlet eSport sudah pasti seorang proplayer. Perbedaan yang mendasar dari seorang pro-player dengan atlet eSport adalah terletak pada aspek mentalitasnya. Para atlet eSport adalah orang-orang pilihan yang siap digembleng sportifitasnya. Sebagaimana atlet cabang olahraga lainnya, atlet eSport juga membutuhkan latihan rutin agar semakin berkualitas dan tetap menjunjung tinggi sportifitas. Tak heran mereka harus rutin dalam menajamkan skill, menguasai trik dan strategi permainan, kerja sama tim, disiplin, serta menjaga pola hidup sehat. Di sinilah LEAD mengambil peran di mana talenta-talenta baru atlet eSport akan dibina untuk menjadi seorang atlet eSport yang tangguh dan berkarakter.
Aktivitas Tanpa Batas

Calon atlet eSport ini juga berkesempatan besar untuk berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di berbagai ajang turnamen. Baik itu dalam skala nasional bahkan hingga level internasional. Sesuai dengan semangat yang ingin diusung yaitu semangat berlatih tanpa batas, kehadiran program LEAD diharapkan dapat melahirkan the next big thing atlet-atlet eSport Indonesia yang mampu berkiprah dalam lingkup global.

Salah satu aspek penting dalam ekosistem eSport adalah kaderisasi atlet. Untuk itu, LEAD hadir dan berkomitmen mencetak sebanyak-banyaknya atlet eSport yang memiliki spirit dan berdaya saing di dunia internasional. Bergabung menjadi anggota LEAD bisa dibilang surga. Hal ini bukan sekedar isapan jempol semata, karena tempat ini adalah sebuah wadah belajar bagi para player untuk menjadi atlet eSport sejati.

Sebagai upaya mendukung ekosistem eSport, Akademi LEAD juga telah mengirimkan jebolannya ke turnamen bergengsi World Rift SEA Champions Indonesia yang merupakan turnamen pertama kalinya di tahun 2022 yang diinisiasi oleh Wild Rift oleh bentukan Riot Games. Wild Rift Champions SEA Indonesia akan mengusung empat format berbeda untuk menentukan sang juara, di antaranya: Open Qualifier Swiss, Open Qualifier KO, Regular Season dan Playoffs.

Turnamen bergengsi Wild Rift Champions SEA Indonesia memperebutkan hadiah uang tunai total senilai Rp 1,4 miliar. Bukan kaleng-kaleng! Juara 1 turnamen tersebut berhak mengantongi hadiah Rp 285 juta, juara ke-2 hadiah Rp 235 juta dan juara ke-3 hadiah Rp 200 juta. Tidak hanya hadiah uang tunai, juara dari turnamen regional tersebut juga berhak mendapatkan slot tiket emas untuk bertanding di Wild Rift Champions SEA Finals.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun