Mohon tunggu...
Sam Nugroho
Sam Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Notulis, typist, penulis konten, blogger

Simple Life Simple Problem

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kopdar bareng CLICKompasiana ke Galeri Nasional Jilid Dua

29 Agustus 2018   22:47 Diperbarui: 29 Agustus 2018   23:30 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Salah satu caranya dengan mempelajari sejarah. Dahulu kita mengenal sejarah dari buku pelajaran atau bacaan tekstual yang tebal dan usang. Kini sejarah tak lagi dipelajari dengan cara-cara yang kaku dan cenderung membosankan.

Agar sejarah tersebut tak lekang termakan zaman, pemerintah kini tengah menggalakkan dunia literasi di setiap lini. Termasuk bidang seni yang memiliki banyak variasi. Agar mudah dikenali karya seni mulai diperkenalkan pada setiap acara amal (charity) atau sarana edukasi. Umumnya dipamerkan di setiap museum atau galeri seni.

Dengan bangga untuk yang ketiga kalinya Museum Galeri Nasional kembali menggelar pameran seni koleksi Istana Kepresidenan Republik Indonesia sekaligus menandai dua hajat besar bangsa Indonesia pada bulan Agustus. Pertama, memperingati HUT Kemerdekaan RI yang ke 73 dan yang kedua, dalam rangka menyambut hajatan bersejarah pesta olahraga terbesar se Asia 2018. Sebuah kehormatan Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah.

Uniknya dalam ajang Asian Games yang ke 18 dibuka pada waktu yang berdekatan dengan HUT RI yaitu tanggal 18 bulan 8 dan tahun 2018. Oleh sebab itu dengan nuansa yang patriotik tersebut maka tema pameran yang diusung tahun ini yaitu "Indonesia Semangat Dunia".

Tema yang diangkat pada pameran tersebut bertujuan untuk dapat menghidupkan kembali dan mengobarkan semangat berbangsa, cinta tanah air dengan menunjukkan kreativitas, sportivitas dan kerja sama. Terdapat sebanyak 45 koleksi karya yang disajikan, di antaranya terdiri dari seni lukis, patung dan seni kriya hasil kombinasi buah karya 34 perupa dari Indonesia dan mancanegara.

koleksi patung yang dipamerkan di dalam Galeri (dokpri)
koleksi patung yang dipamerkan di dalam Galeri (dokpri)
Beruntungnya atas inisiatif dari pencetus CLICKompasiana Mbak Muthiah Alhasany pada Minggu (26/8) kami sebagai Kompasianer memiliki kesempatan untuk berkunjung. Secara eksklusif kami pun diperkenalkan oleh teman baiknya yang kebetulan merupakan Ketua Kurator Pameran tahun ini. Ini kali kedua bagi saya mungkin juga yang lain tapi bisa juga hal yang baru bagi beberapa Kompasianer.

Ketika semua anggota telah berkumpul tanpa panjang lebar kami langsung memasuki venue. Sebelumnya kami diminta untuk menitipkan seluruh barang yang kami bawa ke dalam deposit counter termasuk benda logam seperti jam tangan, kunci kendaraan bermotor, ikat pinggang bahkan korek gas, rokok dan koin recehan. Kamera professional, kamera poket dan ponsel diperbolehkan dibawa masuk selama di dalam pameran asal tidak menyalakan flash.

Foto bersama Admin CLICK, Ibu Ketua Kurator dan CLICKers
Foto bersama Admin CLICK, Ibu Ketua Kurator dan CLICKers

Saya merasakan ada perbedaan yang nyata dengan pameran sebelumnya. Rasanya seperti baru kemarin mengunjungi tempat ini. Penyelenggaraan eksibisi kali ini menampilkan beragam karya seni, tidak hanya lukisan saja yang mendominasi namun beberapa koleksi karya seni patung dan seni kriya masterpiece dunia.

Saya masih ingat betul ketika setahun yang lalu menginjakkan kaki di sini. Suasana ketika itu sedang hangat-hangatnya negeri ini sedang diuji oleh isu kebhinekaan. Maka pantas kiranya tema pameran yang diangkat bertajuk "Senandung Ibu Pertiwi".

Masih sama dengan tahun lalu, karya seni yang dipamerkan kebanyakan menyajikan koleksi karya seni terbaik yang dibawa dari Istana Kepresidenan Bogor. Poin utama diselenggarakan pameran tersebut tak lain dan tak bukan sebagai upaya untuk memperkenalkan keunggulan budaya Nusantara sekaligus memberikan semangat kepada masyarakat untuk terus berkreasi dan berinovasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun