Ketika mendengar nama Sulobaja, pasti banyak dari kita yang asing dengan nama tersebut. Ini juga terjadi pada penulis yang hanya baru mengetahui nama tersebut saat menjalankan KKN-PPM UGM 2024 pada Kecamatan Tobadak, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. Jika namanya masih asing kita dengar, apalagi dengan apa yang ada di dalamnya bukan? Seperti makanan khas, suku dan budaya, dan destinasi wisata.
Sebagai seseorang yang sangat suka travelling, hal yang pertama kali penulis cari saat memasuki sebuah daerah adalah tempat wisatanya. Ini karena kegiatan travelling merupakan escape penulis dari penatnya kehidupan perkuliahan. Oleh karena itu, saat pertama kali menginjakkan kaki di desa ini, penulis langsung mencari tempat wisata yang dapat dikunjungi supaya penulis bisa melepaskan diri dari penatnya KKN (:p). Akan tetapi, betapa terkejutnya penulis saat menemukan bahwa tempat penulis melakukan KKN ini memiliki banyak sekali potensi pariwisata, tetapi belum ada pihak yang memanfaatkan potensi tersebut. Padahal, jika saja dimanfaatkan akan dapat menciptakan sumber penghasilan yang menjanjikan.
Oleh karena itu, penulis pada artikel ini ingin membahas tentang potensi pariwisata apa saja yang penulis temukan di Desa Sulobaja, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat.
Pariwisata Air
Berdasarkan wawancara dengan Bang Arul, salah satu warga Kecamatan Tobadak, yang seringkali mengurusi pembangunan di sini, potensi terbesar terdapat pada…air.
Ya, tidak mengherankan karena tanah pada desa ini merupakan jenis tanah gambut yang bersifat lembek, lunak, dan basah, sehingga potensi pariwisata pertama dan paling menjanjikan di desa adalah pariwisata yang menjadikan air sebagai objek wisatanya. Saking potensialnya, pemerintah Desa Sulobaja telah melakukan inisiasi untuk membangun tempat wisata pertama di Kecamatan Tobadak yang mengandalkan air yang berlimpah ini. Wisata ini berupa pemandian (kolam renang) yang akan penulis bahas disini.
Selain pemandian, terdapat juga embung yang dapat menjadi destinasi pariwisata yang menjanjikan jika dikelola dengan baik. Berikut foto yang sempat penulis dan teman penulis abadikan saat melakukan survey lapangan.
Embung ini terletak di pertemuan desa Tobadak 1 dan Tobadak 3 dan jika ingin mengunjungi embung ini, pembaca harus melewati kebun sawit dan jalan berbatu yang belum di aspal (agak effort jalannya :”)). Walaupun begitu, usaha kalian akan langsung terbayarkan saat tiba di embung. Saat itu, penulis melakukan survey saat mendekati waktu matahari terbenam. Betapa terkejutnya penulis bahwa pemandangan dari embung dapat sebagus ini:
Dari foto-foto di atas, terlihat jelas bahwa embung ini memiliki potensi pariwisata yang menjanjikan. Juga, berdasarkan wawancara dengan warga desa, mereka memberikan saran untuk pengembangan wisata air dapat diisi oleh fasilitas-fasilitas hiburan yang dapat digunakan oleh anak kecil karena banyak dari warga desa yang memiliki buah hati yang masih balita. Berdasarkan informasi orang dalam ini, penulis menganjurkan investor untuk mengembangkan embung dengan menambahkan fasilitas-fasilitas hiburan seperti sepedah air, kayak, warung kopi, dan lain sebagainya.
Pariwisata Pemandangan