Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Banyak Aparatur Pemerintah Perlu Memahami Manajemen Dana Pensiun

24 Desember 2022   06:01 Diperbarui: 24 Desember 2022   06:18 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angka yang masih belum menggembirakan masih muncul di tahun 2022,yakni catatan periode Januari -- Agustus 2022 peserta sebanyak 159 dengan rincian 130 dinyatakan lulus dan 29 tidak berhasil melewati proses kelayakan dan kepatutan (fit proper).

Bapak Arif Hartanto (2022) mengatakan bahwa ditemukenali bahwa memang peserta yang tidak lulus ternyata tidak memahami.atau belum mengerti secara utuh tentang fundamental tata kelola Dana Pensiun, padahal sebenarnya sudah melalui proses sertifikasi MUDP (Manajemen Umum Dana Pensiun) dan bahkan Manajemen Risiko Dana Pensiun (MRDP).

Ini adalah kondisi satu yang perlu kita elaborasi nantinya lebih lanjut.

Kondisi kedua adalah situasi lapangan pada saat penulis  berinteraksi dengan para pensiunan dan aparatur pemerintahan. Aparatur ini yang dimaksud di sini termasuk apparatur kepolisian,  kejaksaan,  advokat, akademisi, dan praktisi Dana Pensiun.

Ada pernyataan-pernyataan yang menarik untuk diketahui, mengapa dapat mengemuka hal seperti ini;

"Saya mengharapkan Pengurus segera menutup anak usaha yang dilaksanakan, jika anak usaha Dana Pensiun atau anak perusahaan tersebut menghasilkan untung, saya akan diam saja. Namun kalau sampai rugi, Pengurus akan saya periksa dan akan kita bawa ke arah merugikan keuangan negara". 

Sementara itu, di sisi pensiunan juga tidak kalah galak, "Kami tidak mengerti mengapa Manfaat Pensiun tidak pernah naik selama ini, puluhan tahun, sementara bukankah perusahaan kami selalu maju meraih laba setiap tahunnya, mengapa tidak ada komitmen mensejahterakan para pensiunan, bagaimana sih Pengurus Dana Pensiun mengelola uang kami,uang perusahaan, sehingga tidak mampu menaikkan Manfaat Pensiun?"

Di penghujung yang berbeda, ada pengurus menggerutu dengan pernyataan bahwa kesejahteraan pengurus juga tidak sebanding dengan beban kerja, alias komite nominasi dan remunerasi tidak optimal dalam bekerja. Namun demikian, ada juga pengurus yang tetap optimis memandang masa depan karena pembayaran Manfaat Pensiun secara penuh dikover dari pengembangan investasi.

"Aman, Alhamdulillah, pembayaran Manfaat Pensiun masih surplus jika dibandingkan dengan pengembangan investasi, sebab hasil pengembangan investasi sangat bagus dan bahkan semua biaya operasional juga dikover dari hasil pengembangan investasi." Imbuh seorang pengurus Dapen.

DISKUSI

Realita di atas dapat dielaborasi setidaknya ada 3 fakta yang  berkembang;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun