Tidak banyak universitas alias ekolah tinggi yang menggunakan metode terjun ke lapangan alias turun gunung alias visitasi untuk meningkatkan kompetensi mahasiswanya.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Drs. M. Fail, MAg., Kepala Humas Stiamak, bahwa STIAMAK Barunawati Surabaya tidak kehilangan siasat.
Perguruan tinggi yang dilahirkan dari rahim organisasi Pelindo III tersebut melakukan akselerasi kuliah dalam bentuk kunjungan! dari pelabuhan ke pelabuhan (Port Visit).
Di era pandemi, metode dimodifikasi dengan port visit secara virtual.
Namun pada intinya mengunjungi lapangan, memahami operasional, dan akhirnya diharapkan mengerti serta mampu menindaklanjuti ketrampilan yang dibutuhkan di dunia kerja.
Pola baru tersebut menjadi terobosan percepatan mahasiswa memahami perilaku bisnis pelabuhan. Mereka diajak melihat secara langsung proses pelayan kapal di terminal, kegiatan bongkar muat, penumpukan barang dan petikemas, sistem pengangkutan dari dan ke pelabuhan, cara kerja, alat kerja dan SDM pelabuhan.
Mahasiswa bebas dialog dengan peristiwa operasional di terminal. Memahami masalah dan mengurai masalah sampai persoalan administrasi perkantoran.
STIAMAK menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang berkesempatan melakukan pendalaman bisnis pelabuhan sampai detail dan sempurna. Port Visit dilakukan di Terminal Petikemas Surabaya, BJTI PORT, JIIPE, Terminal Teluk Lamong, Terminal Nilam, Terminal Mirah, Terminal Kalimas dan Terminal Internasional Jamrud Utara. Sinergi digalakkan dengan mitra dari Banjarmasin dan Surabaya.
Mulai Agustus 2021, Stiamak sinergi dengan Akademi Nusantara AMNUS Banjarmasin dan Program Magister Manajemen Universitas Narotama untuk bersama membangun SDM Administrasi Bisnis dengan fokus pembelajaran Logistik dan Kepelabuhanan baik di strata Diploma III, Sarjana S1, ataupaun PAsca Sarjana S2.