Jagad politik mulai perang baleho. Jika perang kok kesannya seram baiklah bukan perang namun bermain seni instalasi ruang komunikasi publik lewat baleho. Pemenang pertama adalah Mbak Puan dan Gus Ami alias Cak Imin dan sekarang menjadi Gus Muhaimin.
Rakyat melihat kedua figur tersebut rasanya tenteram damai. Mbak Puan adalah darah keturunan Bung Karno Sang Proklamator.
Sedangkan Gus Ami adalah keturunan Kyai jalur Hadratus Syeh Hasyim Asyhari seorang Kyai militan radikal penentang penjajahan yang menyerukan Jihad Fi Sabilillah ketika Surabaya mau dibom Inggris.
Pasangan yang serasi. Mbak Puan mewakili era kepemimpinan wanita, yang bahkan Amerika Serikat malahan menolak Hillary Clinton. Namun Indonesia sukses besar punya presiden wanita Ibu Megawati Soekarno Putri yang adalah putri Proklamator Bung Karno.
Naiknya Bu Mega juga atas dukungan penuh dari Prof. Dr Amien Rais sang tokoh Reformasi.
Di era Bu Mega, Presidennya Bu Mega, Ketuanya MPR adalah Pak Amien Rais, DPR nya adalah Pak Akbar Tanjung. Sangat indah dan kompak tiada tara.
Maka kekompakan itu rasanya perlu diulang. Mbak Puan jadi presiden, Wakilnya Gus Muhaimin, DPR dan MPR perlu direposisi agar semakin representatif.
Ya boleh juga Cak Imin sebagai Presiden dan mbak Puan wapresnya.
Atau bagaimana ?