HEMBUSAN NAFAS BERBAHAYA
AKhirnya memang kita semua harus semakin disiplin menggunakan masker. Hembusan nafas yang hanya terhitung sekian detik, menurut para ahli memang berisiko penularan.
Apalagi kalau sengaja menghirup dengan mulut terbuka.
Ibarat helm bagi pengendara motor, maka menghirup nafas pasien covid adalah seperti menjatuhkan kepala kita ke aspal tanpa helm.
Meskipun yang berhelm belum tentu mengalami kecelakaan, namun menghirup nafas pasien covid19 adalah ibarat kepala jatuh ek aspal tanpa helm.
Akhirnya fatal.
Pasti ada teori takdir juga bahwa kepala jatuh ke aspal belum tentu meninggal juga. Tergantung aspalnya keras atau malah terlempar ke sungai. Sehingga kepala tidak membentur keras.
Apa pun, risiko harus dihindari.
Maka himbauan saya semoga ini kebaikan; rajinlah memakai masker, patuhi protokol, jaga jarak dan jauhi kerumunan, dan terus disiplin.
Semoga kita dapat melewati pandemi ini dengan sehat selamat berlimpah barokah hidayah Tuhan Yang Maha Esa. (17.07.2021-Endepe)