Hama alias binatang penggangu yang datang ke rumah memang banyak beragam. Kalau kutu busuk alias tinggi dalam bahasa jawa, sudah lama musnah. Dulu kutu busuk sangat suka sembunyi di kursi rotan atau yang lazim disebut sebagai penjalin oleh orang desa ketika itu.
Demikian halnya dengan kutu rambut juga semakin hilang meskipun anak saya yang sempat sekolah berasrama sebelum era pandemi, kena kutu rambut gegara temannya ada yang ternak kutu di rambutnya. Hihihhh...
Lantas sekarang yang mengemuka ya nyamuk dan tikus. Nyamuk bisa dengan mudah disemprot atau digunakan eks house, sehingga serangga itu akan kesedot keluar kamar.
Namun bagaimana dengan tikus? Tikus sudah tidak takut dengan kucing, sebab kucing-kucing sekarang manjanya minta ampun.
Melihat tikus hanya dilihat saja, mungkin perutnya sudah kenyang dengan menu khusus kucing atau sisa makanan enak dari warung sebelah.
Lantas mengapa tikus bisa datang ke rumah? Bagaimana membasminya?
Cara Membasmi Hama Rumah
Fokus ke tikus. Rumah saya ada yang kadang kosong karena ditinggal dinas. Ketika itu sebelum pandemi.
Maka kadang saya jumpai kok ada kotoran tikus di sebelah pot bunga atau di bawah jemuran. Saya lihat ada juga bekas kencing tikus yang masih ada aroma meskipun berjarak. Saya bikin analisa untuk membasminya minimal ada 3 langkah.
(1) Karena ada makanan tercecer
Tadinya saya mengira kotoran cecak atau kecoak kok kelihatan banyak sekali. Selidik punya selidik, pas tengah malah saya intai ada gerombolan tikus rumah yang mengerikiti beras dari kantungnya.