Film yang mengisahkan perjuangan rakyat Indonesia sudah banyak diungkap. Lantas bagaimana film perang yang dibuat dalam kacamata kolonial lengkap dengan konflik batin di antara mereka sendiri?
Perang Kemerdekaan 1945 - 1949 ada yang mengatakan perang paling brutal dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Brutal karena dari pihak Belanda terus berusaha mempertahankan kekuasaan politik militer, dan dari pihak Indonesia semua rakyat bergerak memerangi semua simbol kolonial bahkan termasuk para aparatur negara yang bisa jadi sebagian setengah hati dalam membela kemerdekaan Indonesis 17 Agustus 1945.
DI film ini alur justru dibuat sangat lambat. Terkesan damai dan wajar bagaimana upaya Belanda masuk kembali ke Indonesia paska proklamasi 1945.
Tembakan pejuang Indonesia juga hanya sebagai pemanis alur film. Sebab tidak ada dialog di antara pejuang dan Belanda.
Semua mengalir bagaikan diary seorang tentara yang akhirnya justru suicide selepas periode damai di Belanda.
Justru konflik besar dalam film ini adalah ada di antara tentara Belanda. Sebagian tetap kejam, sebagian ada yang dikesankan punya nurani biasa sebagai manusia. Yang juga punya belas kasih dan keberpihakan kepada kemanusiaan.
Juga diwartakan bahwa posisi pejuang justru menjadi diketahui karena laporan warga yang sakit hati karena putrinya diculik pejuang.
Meskipun ya tentu saja ini adalah versi film ini.
Tokoh sentral diperankan sebagai Yohan, yang akhirnya kelak berkonflik dengan Raymond Westerling.