Bagaimana integrasi kehidupan kerja berbeda dari keseimbangan kehidupan kerja
Menurut Haas School of Business UC Berkeley, integrasi kehidupan kerja adalah "sebuah pendekatan yang menciptakan lebih banyak sinergi antara semua bidang yang mendefinisikan 'kehidupan': pekerjaan, rumah/keluarga, komunitas, kesejahteraan pribadi, dan kesehatan."
Pendekatan ini menekankan poros lembut daripada batas keras antara berbagai bidang kehidupan.
Seorang praktisi integrasi kehidupan kerja mungkin memilih untuk sarapan bersama keluarga dan mengantar anak-anak ke sekolah, kemudian bekerja dari jam 9 pagi hingga siang hari, kemudian makan siang dan pergi ke gym, kemudian menghadiri rapat kerja di sore hari, lalu memilih bangunkan anak-anak dan buat makan malam, dan balas email selama beberapa jam sebelum tidur.
Kalau praktik di banyak tempat termasuk di Surabaya dan Gresik, fenomena orang tua membawa anak ke kantor, dan selama jam kantor "dititipkan" ke Taman Bermain adalah sebagian dari fenomena Work life integration.
Meskipun kondisi pandemi memaksa banyak pekerja work from home, bahkan Juli 2021 ini malahan lockdown di banyak kota, namun situasi WLI sudah mengejala dan menjadi barang yang lumrah.
WLB Versus WLI
Sudah sekitar empat puluh tahun sejak istilah keseimbangan kehidupan kerja (work life balance) pertama kali digunakan. Sejak itu, telah digunakan secara luas untuk merujuk pada segala sesuatu mulai dari kebutuhan akan lebih banyak waktu luang atau waktu keluarga hingga perawatan diri.
Kritik terhadap istilah tersebut mengatakan bahwa hal itu menciptakan pemisahan artifisial antara pekerjaan dan kehidupan, seolah-olah pekerjaan bukanlah bagian dari kehidupan. Yang lain mengatakan itu salah menyiratkan persamaan zero-sum di mana kehidupan hilang saat Anda bekerja, dan sebaliknya.
Sebagai tanggapan, konsep integrasi kehidupan kerja (work life integration) menjadi lebih populer dalam beberapa tahun terakhir. Tapi apa, tepatnya, artinya, dan apakah itu kerangka kerja yang bermanfaat untuk dicita-citakan?
Sebagian ahli membantah efektivitas WLI ini dengan mengatakan bahwa rumah tangga terlalu masuk ke dalam dunia kerja.