Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Babi Ngepet Kisah yang Sebenarnya

29 April 2021   17:11 Diperbarui: 29 April 2021   17:22 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari blantika bajingan maling kecu begundhal kere unyik setan gombel gendruwo thek-thekan banaspati wewe kuntil  anak dan sejenisnya saya punya cerita. Benar tidaknya, ya tidak tahu juga. Sekaligus ini sebagai disklaimer. Namanya juga cerita saling bercerita.

(1) Kuburan sebagai tempat sembunyi maling yang paling aman 

Orang desa paling takut kalau membicarakan kuburan, pocong, dan sebagainya. Tapi itu dulu, kalau sekarang dengan banyak listrik di mana mana terang benderang, saya kok tidak tahu apakah masih takut dengan dedemit atau sejenisnya. Namun dulu kuburan adalah tempat yang sepi, gelap, dan dimitoskan angker.

Padahal bajingan yang pernah kenal saya bilang dengan jenaka, "Yo kui mas... cen menungso jirihan.. biasane nek awak ngene bar nyolong maling, mlayune yo neng kuburan. Mesthi tho ra wani nyedhak".

Jadi kuburan adalah tempat transit maling di desa ketika jaman PLN belum menyala. Karena saya sendiri juga pernah mengalami, bayangken, pada tahun 1992-an, melintas di desa di pelosok Magelang, berjalan di tengah gelap hanya saling berpegangan dengan warga yang hapal jalan. Waktu itu ada acara di masjid dalam desa yang jauh dari jalan raya, dan ojek belum populer.

Jian peteng ndhedhet, alias gelap gulita. Satu-satunya cahaya adalah bintang di langit yang tersaput mendung. 

(2) Babi ngepet untuk ngalihkan perhatian 

Babi ngepet sebagai pesugihan? Pancen banyak khayal orang pinter untuk membodohi orang bodoh. Babi ngepet biasanya akan dikejar warga desa, dan pada saat yang sama akhirnya ada warga yang kehilangan harta bendanya.

ya pasti hilang lha wong pas ngejar babi, semua penduduk pergi ke sana fokus ke celeng alias babi ngepet alias babi hutan yang sengaja dilepas oleh maling untuk mengalihkan perhatian. Itu dulu lho... sekarang ya ndak tahu..

Jadi babi ngepet bukan pesugihan, namun alat dari kriminal untuk mengalihkan perhatian dan terjadilah aksi pencurian tanpa disadari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun