Tetap sehat dan badan terus turun ideal adalah idaman bagi pelaku puasa khususnya ibu ibu atau mbakyu mbakyu. Menggunakan kesempatan puasa untuk diet sehat sekaligus ibadah. Niat malah jadi terbalik, harusnya ibadah lantas mendapat sehat dan langsing. Eh lha malah ada yang niat kurus sekalian ibadah.
Sebenarnya memang ada yang menyarankan buka yang enak, sahur cukup air putih.
Atau sebaliknya, buka puasa sekedarnya, sahurnya yang banyak namun jangan tidur lagi. Ngaji atau jalan kaki seputaran masjid.
Kalau sebagian orang, banyak mengisi waktu dengan fokus ke ibadah. Akhirnya malah lupa makan, buka sekedarnya, sahur sebisanya. Risikonya siang lemas dan ketiduran. Namun ibadah malam kuat dan rutin selalu.
Maka sebenarnya masalah berat badan ideal selama puasa, akan didapatkan kalau menjaga irama makannya berkelanjutan selepas puasa. Biasanya pasca puasa Ramadhan, lantas agak berpesta pora sehingga berat badan naik drastis.
Maka ada solusi lain, yakni setelah lebaran hari ke-2, dilanjutken dengan puasa 6 hari di bulan Syawal yang pahalanya seperti puasa 1 tahun berturut-turut. Nah, ini baru luar biasa.
Keutamaan tersebut seperti yang tercantum dalam sebuah hadits berikut ini, Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang telah melaksanakan puasa Ramadhan, kemudian dia mengikutkannya dengan berpuasa selama enam hari pada bulan Syawal, maka dia (mendapatkan pahala) sebagaimana orang yang berpuasa selama satu tahun." (HR. Muslim)
Maka memang puasa kalau dikerjakan beneran, berat badan ideal juga akan diperoleh. Niatnya jelas ibadah, termasuk ini, "Umatku adalah golongan yang tidak makan kecuali lapar, dan berhenti bakan sebelum kenyang".
Walahhhh.... niat ibadah ideal itu akan dihadiahi sehat dan disiplin diet ketat. Bagaimana bisa gemuk kalau sebelum kenyang sudah diberitahu agar berhenti?
Tapi ya itulah manusia kan beda-beda. Ada yang banyak teori mengenai nutrisi, dan cara diet agar berat badan ideal.