Alhamdulillah sudah berbuka untuk hari pertama ya.. 13 April 2021. Semoga pahala ditetapkan, dan puasa berlimpah sehat barokah selalu.
Nah, mumpung masih hari pertama, mari kita lihat mitigasi risiko perusak pahala puasa. Kalau yang membatalkan puasa sudah sangat jelas kan, yakni makan, minum, berhubungan suami istri di siang hari (yang ini akan ditambah hukuman puasa 2 bulan terurut-turut. Atau memberi makan fakir miskin sejumlah 60 orang.
Nah, sekarang, mari kita lihat 5 hal yang berpotensi merusak pahala puasa. Puasanya sih bisa sah, tidak perlu mengganti di lain hari. Namun pahalanya bisa rusak karena hal-hal sebagai berikut;
(1) Ghibah
Bergunjing sebenarnya juga dosa meski tidak puasa. Namun pas puasa, lebih parah karena akan merusak pahala puasa. Sebagaimana telah difirmankan dalam Al Quran, bahwa menggunjing atau bergibah ibarat makan daging saudaranya sendiri. Hihhh.. ngeri kan....
Surat Al-Hujurat; 49:12 menyebut membicarakan orang lain disamakan dengan memakan bangkai saudaranya sendiri.
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."
(2) Membuang waktu berlebihan dalam medsos
Walahhh,.. apa iya ini merusak pahala puasa? Ya.. sangat berisiko. Ya boleh saja asal jangan berlebihan. Rujukannya adalah sebagai berikut: Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat Al Hakim yang tertulis di kitab Ihya' 'Ulumuddin, Imam Ghazali menjelaskan, ada lima hal yang membatalkan pahala puasa, yakni gibah, bersumpah palsu, mengadu domba, berbohong, dan memandang dengan syahwat.
Nah, dunia medsos bisa berpeluang banyak dalam hal itu. Maka sebaiknya waktu diisi dengan bekerja biasa sesuai jadwal, waktu luang gunakan untuk dzikir atau tilawah membaca al quran meskipun pelan (syiri). Bukan asyik bermedsos pasang status melulu.. Kalau baca Kompasiana kayaknya manfaat ya bro... sepanjang bukan tulisan yang provokatif. Karena membaca ilmu termasuk ibadah.