KH Muslih menjelaskan, bahwa Allah Ta'ala telah mewajibkan bagi kaum muslimin untuk menjalankan puasa sepanjang bulan Ramadhan.
Ramadhan adalah bulan yang merupakan sayyidusy syuhuur (penghulu bulan-bulan lainnya), padanya dimulai penurunan Alquran. Ramadhan adalah bulan yang istimewa, di mana bulan tersebut adalah bulan diturunkannya ayat Al Quran. Nuzulul Quran diperingati setiap 17 Ramadhan.
Selain itu, bulan Ramadhan adalah bulan ketaatan, pendekatan diri, kebajikan, kebaikan, sekaligus sebagai bulan pengampunan, rahmat dan keridhaan. Padanya pula tedapat Lailatul Qadar yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Nah, puasa dijalankan, setahap demi setahap. Bagaimana ciri puasa yang diterima, berikut penjelasan KH M. Muslih yang juga pengurus Nahdhatul Ulama di Kabupaten Bantul Yogyakarta.
(1) Dijalankan sesuai syariat.
Puasa ada banyak ragamnya. Namun puasa yang diterima, adalah puasa yang dituntunkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Ya pasti ini hanya untuk muslim lho ya.. kalau selain muslim punya tuntunan puasa yang berbeda, ya itu bukan untuk muslim.
Syariat di sini artinya figh yang diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW sebagai pembawa kabar gembira bagi umat manusia.
Bahwa puasa bukanlah menyiksa manusia, melainkan sebagai latihan sabar, riyadhloh, dan hikmahnya dapat merasakan bagaimana lapar dan dahaga bagi kaum papa.
Puasa Ramadhan menjadi istimewa karena semua muslim menjalankan secara umum. Secara khusus, yang diterima ya yang sesuai syariat.
(2) Ada kebaikan dari hari ke hari.