Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apsimetri Gelar Webinar dan Peduli HIMPSI

10 April 2021   11:22 Diperbarui: 10 April 2021   13:28 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Flier Apsimetri, dokpri

Sebuah webinar yang membahas khusus substansi  ilmu psikologi yakni pengukuran,  digelar Asosiasi Psikometrika  Indonesia (Apsimetri) Sabtu (10/4/2021) pukul 10.00 - 13.00. Acara digelar selain untuk up dating masalah psikometri, juga sebagai ujud kepedulian HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia) karena semua  biaya registrasi akan didedikasikan untuk bencana NTT.

Prof. Dr. Seger Handoyo, Psikolog guru besar F. Psikologi Universitas Airlangga Surabaya  selaku Ketua Umum HIMPSI mengatakan bahwa permintaan tenaga psikolog di tengah pandemi dan apalagi adanya musibah seperti banjir di NTT, semakin tinggi.

"Kesadaran menggunakan tenaga Psikolog profesional ini semakin tinggi, sehingga kami pun perlu untuk semakin mematangkan konsep RUU Profesi Psikologi yang saat ini terus digodog untuk disahkan, "kata Prof Seger yang juga dikenal sebagi ahli di bidang Psikologi Industri dan Organisasi. 

Sementara itu, Urip Purwoko, MSc. PhD, Psikolog Ketua Umum Apsimetri dan dosen senior di Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran Bandung, mengatakan bahwa pemahaman Psikometri sangat penting bagi para pencipta ataupun pengguna alat ukur agar tidak mudah terpengaruh oleh iklaniklan yang beredar. 

"Pengukuran psikologi adalah ibunya ilmu psikologi, karena perilaku harus diterjemahkan dalam  angka atau data yang bisa dibaca ahli lain, "imbuh Dr. Urip sambil menambahkan bahwa pengukuran psikologi yang baik harus diawali dengan pembuatan konstrak, lalu diturunkan menjadi indikator - indikator, sebelum kemudian diturunkan lagi menjadi item-item. Selain itu penelitian yang baik adalah penelitian yang didasari validasi sehingga keakuratan data bisa dipertanggungjawabkan.

Peserta tembus  210 (dokpri) 
Peserta tembus  210 (dokpri) 

Hal sama disampaikan oleh Prof. Dr. Syaifudin Azwar MA, ahli psikometri dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang juga dikenal sebagai guru besar yang produktif menghasilkan buku terkait Psikometri. 

Acara tersebut dihadiri tidak kurang dari 210 orang dari kalangan psikolog dan ilmuwan  psikologi. Acara dipandu oleh Dr. Weni Indahing Warni, Psikolog alumnus Doktoral Psikologi Universitas Airlangga dan dosen Universitas Hangtuah Surabaya yang juga dikenal sebagai pakar Psikologi Olahraga. 

Selamat berwebinar Apsimetri, semoga semakin barokah untuk dunia Psikologi Indonesia. (10.04.2021/Endepe) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun