Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menunggu Sekuel "Passion of The Christ", Mel Gibson

2 April 2021   14:13 Diperbarui: 2 April 2021   14:16 1815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film Passion of the Christ (2004) adalah film yang sangat monumental, epic, dan disandarkan pada studi atas literatur yang dicoba didekatkan dengan situasi yang sebenarnya. 

Film ini sangat nyata dalam adegan visualnya, sehingga bagi yang tidak atau belum terbiasa melihat adegan kekerasan, maka sangat menakutkan bin mengerikan. 

Cambukan, pakuan, dan darah menetes dengan bibir kering dari sosok yang diarahkan ke Yesus, begitu seperti nyata kita lihat di alam nyata. Eksekutor tentara Romawi dengan teriakan atau pekik para pendeta Yahudi, menyebabkan kesan publik adanya "sejarah perseteruan antara kelompok Yahudi dan Kristiani".

Dan di sisi lain, memang sebagian menduga karir Mel Gibson di Hollywood menjadi tamat karena ngotot membuat film ini yang mencitrakan opini "anti semit", alias anti Yahudi. Pemeran Yesus dalam film tersebut, Jim Caviezel, nama yang inisialnya sama dengan Jesus Christus, juga tragis karena pasca memerankan film tersebut ia "tidak laku lagi" sebagai bintang film di Hollywood. 

The passion of Christ, memang monumental, bahkan hingga saat ini. 

Sejarah PoC Mel Gibson

The Passion of the Christ adalah film drama alkitabiah Amerika tahun 2004 yang diproduksi, ditulis bersama dan disutradarai oleh Mel Gibson dan dibintangi oleh Jim Caviezel sebagai Yesus dari Nazareth. JC memerankan JC dengan sangat apik, dan digambarkan dengan "penuh penderitaan". 

Bintang Hollywood lain, Maia Morgenstern sebagai Perawan Maria alias Bunda Maria atau mamanya Isa Al Masih, dan Monica Bellucci sebagai Maria Magdalena.

Film ini menggambarkan sengsara Yesus (the passion of Christ), sebagian besar dengan menelusuri narasi menurut Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Selain itu juga mengacu pada kisah-kisah saleh seperti Friday of Sorrows, bersama dengan tulisan renungan lainnya, seperti penglihatan terkenal yang dikaitkan dengan Anne Catherine Emmerich. 

Sejatinya, film ini terutama mencakup 12 jam terakhir sebelum kematian Yesus Kristus, yang terdiri dari Sengsara (terjemahan dari Passion), itulah judul filmnya. 

Ini dimulai dengan Penderitaan di Taman di Taman Zaitun (atau Getsemani), berlanjut dengan pengkhianatan Yudas Iskariot, Pencambukan brutal di Pilar, penderitaan Maria seperti yang dinubuatkan oleh Simeon, dan penyaliban dan kematian Yesus, dan diakhiri dengan gambaran singkat tentang kebangkitannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun