Kalau kita pernah atau suka menonton serial Spiderman, dari edisi asli, edisi revisi, edisi kartun, sampai edisi berkerumunan dengan Hulk Superhero dan lain sebagainya, pasti tidak lupa dengan sosok Monster Pasir. Sandman, alias manusia pasir, kalau di dunia pergoiban di negara +62 ya dikenal sebagai Jin Pasir, dikenal sebagai musuh yang tidak kenal mati. Sebab, begitu ditinju oleh SPiderman, maka pasir akan semburat dan kelak dapat berkumpul kembali. Jadi makhluk biasa layaknya manusia. Lantas, jika diperlukan, maka ia akan menjadi monster pasir lagi yang lalu lalang menghantui dan menyerang Spiderman.
Itu hanya fiksi. Lha ini, bulan Maret 2021, pasukan monster jin pasir yang berwujud badai pasir, menghempaskan sebuah kapal petikemas raksasa yang melintas di Terusan Suez.
BADAI PASIR MENGHEMPASKAN
Traffic jam alias kemacetan, kalau di jalan raya paling hanya berdampak pada ribuan bunyi klakson, atau pisuhan, atau kepasrahan para pengendara mobil. Lha ini, kemacetan di Terusan Suez, Mesir, membuat dunia rugi 400 juta dollar AS (Rp 5,6 triliun) per jam untuk barang yang tertunda menurut perkiraan Lloyd's List. Sebagian orang malah mencatat, kerugian per day alias per harinya, tidak kurang dari 60 trilyun akibat barang atau cargo dalam kontainer, tidak dapat segera tiba di tujuan. Kerugian itu mencakup fuel consumption akibat kapal menderu di samudera menunggu antrian di terusan, denda keterlambatan alias demurrage atas kedatangan kapal/cargo di pelabuhan tujuan, biaya labuh atau biaya parkir di perairan, biaya kru yang juga menjadi lama dalam pelayaran, dan lain sebagainya.
Kemacetan di Terusan Suez tersebut dipicu oleh kapal kargo berukuran besar, Ever Given, yang tersangkut di kanal yang membelah Mesir dan Timur Tengah dan menjadi perlintasan tersibuk di dunia tersebut. Kapal tersebut telah tersangkut dihempaskan badai pasir, di salah satu rute perdagangan paling penting di dunia itu sejak Selasa (23/3/201). Sebagaimana diketahui, kanal atau terusan Suez tersebut menyediakan rute pelayaran yang penting yang menghubungkan Eropa ke Asia atau sebaliknya sebagaimana dilansir Business Insider, Jumat (24/3/2021).
UPAYA TELAH DILAKUKAN
Media amerika USAToday.com edisi terkini (27/3/2021) mewartakan bahwa kru pengeruk dengan teknologi dredging canggih, telah berusaha memindahkan pasir dalam jumlah besar untuk membebaskan kapal kontainer berukuran pencakar langit yang terjebak di Terusan Suez, salah satu rute pengiriman tersibuk di dunia. Upaya untuk mengapung kembali kapal pada hari Jumat gagal, lapor Bernhard Schulte Shipmanagement, perusahaan yang mengelola kapal. CNN mengatakan perusahaan akan membawa lebih banyak peralatan dan Angkatan Laut AS berencana untuk membantu akhir pekan ini. Artinya bahwa posisi Sabtu, 27 MAret 2021 pukul 13.20 saat artikel ini dibuat, kondisi di Suez masih sangat mengerikan.
Ngeri, karena sebuah kanal atau terusan, dipalangi oleh kapal yang mega raksasa, dan tidak bergerak bahkan oleh teknologi dredging terkini sekalipun. Sebagaimana dirilis banyak media, kapal kontainer Ever Given setinggi 1.312 kaki, 200.000 metrik ton - hampir seperempat mil - menciptakan mimpi buruk bagi pengirim dan menangkap imajinasi publik ketika memblokir kanal pada hari Selasa dan menyebabkan kemacetan lalu lintas lebih dari 200 kapal pada hari Jumat minggu ini.
Upaya-upaya terus dilakukan, namun belum berhasil hingga saat ini.