Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Lapar

20 Maret 2021   01:40 Diperbarui: 20 Maret 2021   02:00 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ada juga masa kecil yang mengalami kekerasan/ baik verbal maupun fisik/ maka dewasanya akan memproyeksikan itu/ ke orang lain/

ia akan membalas kekerasan yang diterima masa kecil/ kepada orang lain di masa dewasanya/

maka/ bagi para orang tua/ buatlah anak-anak kenyang di masa kecilnya/ baik nutrisi yang bergizi/ maupun kasih sayang dan belaian/

dan mengindarkan dari kekerasan/

apakah ada kondisi ideal?/ pasti tidak mudah/ maka yang dapat kita lakukan/ selalu menebar kebaikan di sekitar/ sehingga kita akan selalu/

membuat orang lain kenyang terhadap perhatian/ juga kasih sayang/ bahkan dengan donasi makanan/ atau donasi harta yang berguna/

untuk kemanusiaan/ 

Menu yang membingungkan, padahal karena lapar semua dicampur (Dokpri) 
Menu yang membingungkan, padahal karena lapar semua dicampur (Dokpri) 

semua untuk memenuhi dorongan rasa lapar/ termasuk lapar kita terhadap dunia keabadian/ dan kebaikan sebagai jalan/

untuk menuju kebaikan yang lebih abadi/ 

maka laparlah untuk selalu ingin menebar kebaikan/ dan lakukan/ sehingga ketika usia menua/ dan berjumpa dengan Nya/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun