Begitulah 3 alasan pembenaran untuk resign. Kalau alasannya hanya karena bertengkar dengan kantor, ya namanya cuma resign emosional. Namun ada kalanya emosional juga perlu, kan semua risiko kleyan yang nanggung sendiri.
Jadi resign itu perlu dihitung matang-matang. Jika ingin resign tanpa alasan, ya sudah resign saja itu kan hak kleyan lho ya...., hidup adalah risiko yang kita sendiri yang menanggungnya. Maka beruntunglah orang-orang yang mau berpikir.
EMoh, guwe gak mau berpikir pokokmen resign. Ya sudah, lakukan, dan tanggunglah. Salam sehat selamat dunia wal akhirat. (11.03.2021/Endepe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H