Alhamdulillah bulan Februari 2021 adalah kali ke 3 saya mendapatkan K-Rewards. Jumlahnya berapa, ya sangat alhamdulillah. Semua rupiah itu tidak ada angka sedikit. Semua adalah banyak. Apalagi itu dihasilkan dari buah kerja keras cerdas ikhlas tuntas tanpa batas. Saya lihat ada senior-senior yang memang sangat dahsyat dalam berkarya, misalnya legenda maestro Pak Tjiptadinata Effendi, yang istiqomah dalam menulis di Kompasiana.
Ada juga abang kakak bapak ibu yang spektakuler dalam berkarya, misalnya Irwan Rinaldi Sikumbang, the best of the best K Reward Februari 2021, ada juga Kaka Arnold, Khrisna Pabichara, Uli Hartati, Fery W yang kadang saya salah kira dengan nama mirip yakni Bung Rudy W, ada juga juga Steven Chaniago, Susy Haryawan, Bowo, dan Sigit Eka Pribadi, serta masih banyak lagi yang semakin produktif dalam berkarya.
Nah, karena posisi saya masih di Taruna, mau lompat ke Maestro kok rasanya perlu waktu. Semua memang harus berproses. Namun kalau saya hanya produksi minimalis, maka motivasi menulis akan semakin surut.
Satu-satunya jalan untuk memotivasi menulis di Kompasiana, adalah memupuk self reward alias memberi hadiah kepada diri sendiri.
Hadiah pertama, yang namanya niat ngibadah itu tidak dapat ditawar-tawar lagi. Menulis dengan niat ngibadah, dengan keyakinan penuh ilmu yang bermanfaat itu pahala akan mengalir bahkan ketika kita secara fisik mati. Ilmu lewat karya literasi, betapa pun sedikitnya kualitas jika mau disejajarkan dengan sastrawan, ya pasti tidak sebanding, namun pahala akan tetap kita tuai meskipun kita wafat meninggalkan dunia fana ini. Ini adalah self reward tertinggi, yakni janji pahala dari Nya atas ilmu yang bermanfaat, termasuk literasi yang kita tebarkan lewat Kompasiana.
Hadiah kedua, transfer K-Rewards untuk diri sendiri sambil mengintip seberapa besar sih K-Rewards untuk yang paling produktif? Biar ada ngeri-ngeri sedap, saya transfer senilai itu ke rekening gopay saya sendiri. Waduhh... ternyata banyak banget ya...
Sebab kalau rekening GoPay itu besaran senilai 500 ribu saja sudah sangat banyak, apalagi di atas itu. Nah, ketika melihat go-pay kita melonjak naik, oleh K Rewards saya sendiri, maka saya akan terbawa pada proyeksi ke depan bagaimana jika prestasi itu saya dapatkan langsung dari redaksi Kompasiana ya... pasti gumbira ria ...
Selain itu, transfer K-Rewards diri sendiri juga dengan mengalikan minimal 10X dari nilai K Reward yang kita peroleh dari redaksi, wow.... semakin banyak ini... dan dada berdegup-degup bahwa itu bukan tidak mungkin akan kita peroleh.
Ya namanya rezeki orang itu beda-beda pintu masuknya. Ada yang dari Kompasiana, ada yang dari pintu dagang online atau offline, ada yang dari jasa training dan konsultansi, ada yang dari kinerja birokrasi dengan tetap comply atau sesuai dengan regulasi, ada yang dari doa-doa saudara kita yang datang dari tempat tidak diduga dan doa yang tidak kita kira.
Jadi, self reward saya terjemahkan sebagai ketrampilan kita secara spiritual untuk memotivasi diri mencapai derajat lebih baik dari hari ke hari. Jika itu berupa uang, ya alhamdulillah. Jika itu berupa barokah ilmu manfaat, sangat alhamdulillah.
Simulasi dengan self transfer untuk self reward sudah sangat bikin dada berdegup-degup, soalnya nilai K-Reward saya akan saya naikkan sendiri multiple minimal 100 X, bagaimana jika 1000 X... Wowow..... semangkin banyakkk...
Selalu bersyukur maka nikmat kita akan semakin bertambah. Self reward sejati adalah dengan meyakini sepenuh hati, bahwa apa yang kita tanam akan kita tuai, begitu mengutip kata dan karya monumental Ibu Roselina Tjiptadinata yang terus berkarya meski usia semakin senior dan pasti waktu juga tidak selalu longgar. Namun beliau selalu menyempatkan diri berbagi untuk kita semua.
Salam sehat bugar selamat dunia wal akhirat untuk semua Kompasiana dengan penuh barokah hidayah dan nikmah. (07.03.2021/Endepe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H