Gudheg dari sayur gori, atau nangka, adalah hal yang biasa. Kalau nangka nya muda, namanya tewel. Sayurnya jadi sayur tewel atau sayur nangka muda dengan sambel terasi sangat enak. Gudheg nangka tua, ya namanya gudheg, warnanya menjadi coklat merah karena ada pewarna dari daun jati. Rasanya empuk, tempe dan tahu juga dibacen empuk kecoklatan. Ayam kampung disuwir, ya enak pastinya.
Namun ada yang lebih dahsyat dari gudheg biasa itu. Namanya gudheg manggar. Manggar adalah bunga kelapa yang belum jadi buah. Dipangkas ketika masih berbungkus lapisan namanya mancung. Mancung dibelah, maka isinya adalah manggar yang sebenarnya adalah bunga buah kelapa. NAh, manggar ini bila dimasak layaknya gudheg, akan sangat enak gurih dahsyat pokokmen.
"Ternyata rahasia enaknya gudheg manggar adalah cara masaknya, harus dengan panas menyala dari kayu bakar, bukan gas atau minyak tanah, "kata Tom Blero, fotografer yang sering keluyuran ke dapur tetangga. Oom Tom ini memang suka masuk sini sana, kadang memetik pepaya, kadang pamer buah cabe di kebun orang.
"Tapi ketika saya menyusup ke dapur ini, saya membaui masakan enak, bul namanya gudheg manggar, "ujar Oom Tom Blero yang juga jurnalis di Kagama.id.
Gudheg manggar asal usulnya adalah warga dusun yang eman-eman mau masak ayam. Jadi sebagai pengganti ayam, dimasaklah manggar dengan bumbu gudheg. Rasanya tidak kalah dengan ayam. Seiring perjalanan waktu, ayam pun dicampur di sayuran gudheg manggar ini, membuat lidah bisa kebingungan apakah sedang menggigit ayam, atau manggar.
"Rasanya maknyus, "ujar Oom Tom sambil terus tersenyum tapi berkeeringat karena dapurnya memang panas.
Selamat menikmati gudheg manggar. (02.03.2021/Endepe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H