Menu ndeso yang ngangeni. Biasanya bisa beli lewat go food. Namun kali ini saya dimasakkan adik saya, dan melahap bersama keponakan dengan menu yang mega dahsyat. Biar ada bayangan, kira-kira begini ramuannya.
(1) bubur yang dimasak hangat-hangat. Tempat masaknya khusus, dari gerabah yang sudah halus. Sudah halus berarti bau tanahnya sudah dihilangkan dengan banyak direbus dengan air. Artinya gerabah sudah matang dan aromah tanah sudah ilang. Jika masih ada aroma tanah, ada risiko buburnya terkontaminasi. Warna bisa berbah coklat, atau malah rasanya seperti tanah.
(2) ceker ayam. Ceker ayam dimasak tumis pedes dengan sayur sedikit, dengan wajan biasa, namun sebelumnya diungkep atau dimasak dengan tutup rapet. Tujuannya agar ceker menjadi empuk, dan saat digigit jari-jari kaki ayam (hehehe...hihh...), maka akan mudah puthul dan gurihnya kesat di lidah. Maknyus gitu...
(3) sayur tempe ndeso. Bagi yang sudah pernah hidup di desa, ya tidak heran. Bagi yang belum, ya coba cari dah.. sebab ini lawuh paling pas untuk bubur ndeso ceker tempe sayur pedes. Bukan bubur ayam jakarta yang disaji dengan teflon atau krupuk-krupuk kecil suwiran ayam dan remah tahu goreng. Bubur ndeso disaji dengan tuangan kuah sayur tempe pedes, dengan kuah dari santan dan kunir. Wow.. maknyus..
Selamat kepingin. (27.02.2021/Endepe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H