Sebagian orang membuat roti karena lapar. Sebagian membuat karena ingin menjualnya dengan harga tinggi. Sebagian, karena hati dan cinta membuat roti untuk hobi. Nah, kali ini saya akan mengekspose sahabat saya seorang Notaris di Magelang. Di tangannya, roti menjadi sangat enak dan cantik dilihat. Selain, ya pasti rasanya enak. Tidak percaya, silakan datang ke Magelang, pasti akan disambut dengan kue-kue yang enyakk... .
Selain itu, beliau ini juga suka berbagi cerita untuk sekedar sharing. Siapa tahu menginspirasi. Namun, kadang ya tahapan kawan saudara bisa berbeda, atau dalamtahap belajar untuk menuju hati ikhlas penuh cinta hati meskipun hanya dalam membuat roti. Sebab dalam roti yang dibuat denga penuh cinta, ada barokah bagi yang membeli, atau memakannya.
Bagaimana cerita sedikit dari beliau, saya antarken ke beliau sendiri ya gaes..
----
Setelah melihat postingan roti2ku, adikku ingin bisnis jualan roti bakar, dia akan berlangganan rotiku dalam jumlah banyak, dia berusaha ingin memberi lapangan kerja bagi orang lain.
Meskipun di Jogja produsen roti ini banyak sekali, tapi dia pingin yang premium tidak ada yang sama.
Tapi saya bilang jika roti saya tidak akan menghasilkan untung yang signifikan, karena habis ditransport.
Kemudian adikku bilang ya sudah kalau begitu, pingin belajar bikin sendiri saja, maka datanglah adikku ke rumahku belajar bikin roti.
Sepulangnya adikku , ternyata mba " S" komplain, ibuk niku pripun, mbok kajenge bu Har ( adikku ) pesen roti ibuk mawon, tentang harga urusan bu Har, lha wong ibuk belajar tlaten pun 3 tahunan koq bu Har ujug2 , nyonto tanpa pengorbanan, kulo niku sok melas kalih ibuk.