Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengenali Tipe Penjelajah Waktu Zimbardo

20 Februari 2021   15:49 Diperbarui: 20 Februari 2021   17:06 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eksperimen di penjara yang kontroversial membuahkan Time Perspective sbg variabel penting mns (Foto: psychologistworld.com) 

Apa Perspektif Waktu Anda? Teori perspektif waktu mengasumsikan bahwa perilaku dipengaruhi oleh bagaimana individu menghubungkan perilaku mereka dengan masa lalu, masa kini, dan masa depan mereka. Pembahas konsep perspektif waktu adalah Zimbardo dan Boyd, yang pada tahun 1999 semakin mengemuka  dalam konteks psikiatri. Penelitian awal yang menakjubkan, sekaligus kontroversial karena menggunakan manusia sebagai subjek langsung, dilakukan oleh Zimbardo pada tahun 1971. Penelitian lanjutan pernah mengungkap dengan membandingkan 76 orang, dalam pengobatan - psikiatris, (n = 32) atau tidak dalam pengobatan (n = 44). Para peserta menyelesaikan kuesioner perspektif waktu ZTPI, NEO-PI-R (ciri kepribadian), instrumen untuk mengukur masalah kepribadian SIPP-118, dan BDI-II (depresi). Dalam penelitian yang dilakukan pada tahun 2011, ditemukan korelasi antara ukuran psikopatologi dan perspektif waktu Past Positive, Past Negative dan Present Fatalistic. Terutama Past Negative tampaknya menjadi indikasi masalah kejiwaan.

Penjelasan TIME PERSPECTIVE ZIMBARDO 

Kita semua adalah penjelajah waktu: Kita memanfaatkan kenangan masa lalu, mengalami masa kini, dan menantikan imbalan di masa mendatang. Tetapi betapa mudahnya kita bepergian bolak-balik membuat perbedaan penting pada seberapa baik kita dalam hidup dan betapa bahagianya kita saat kita menjalaninya. Gak bisa move on, adalah bagian dari orang yang tidak dapat pergi dari masa lalu. Ia terjebak, dipenjara, baik oleh luka hati maupun romantisme nenek moyang. 

Perspektif waktu kita - apakah kita cenderung terjebak di masa lalu, hidup hanya untuk saat ini, atau diperbudak oleh ambisi kita untuk masa depan - dapat memprediksi segalanya mulai dari pendidikan dan kesuksesan karier hingga kesehatan dan kebahagiaan secara umum.

Profesor emeritus psikologi Universitas Stanford, Philip Zimbardo, menciptakan gagasan perspektif waktu. 

Philip Zimbardo memang dikenal sebagai  seorang psikolog dan profesor emeritus di Universitas Stanford dan  umum masyhur dengan percobaan penjara Stanford yang ia lakukan pada 1971. Zimbardo mendapatkan gelar Ph.D.nya dari Universitas Yale, dengan terlahir pada  23 Maret 1933 di New York Amerika Serikat. 


Setelah lebih dari sepuluh tahun penelitian, dia menyimpulkan bahwa sikap kita terhadap waktu sama definisinya dengan ciri-ciri kepribadian utama seperti optimisme atau keramahan. Dia percaya bahwa perspektif waktu memengaruhi banyak penilaian, keputusan, dan tindakan kita. Zimbardo merekomendasikan bahwa perspektif waktu yang lebih berbasis masa depan dapat membantu siswa belajar dan maju ke pendidikan tinggi.

Sebagian besar peneliti percaya bahwa perspektif waktu kita sebagian besar dipelajari di masa kanak-kanak. Budaya juga memiliki pengaruh pada perspektif waktu kita. Masyarakat yang individualistis dan "berfokus pada saya" cenderung berfokus pada masa depan, sementara masyarakat yang lebih "berfokus pada kita" - yang mendorong keterlibatan sosial - berinvestasi lebih banyak di masa lalu. Kemakmuran juga berdampak: Komunitas yang lebih miskin cenderung lebih banyak hidup saat ini. Tapi kita semua bisa mengubah perspektif waktu kita, kata Zimbardo.

Idealnya, kita dapat belajar untuk mengalihkan perhatian kita dengan mudah antara masa lalu, sekarang dan masa depan, dan secara sadar menyesuaikan pola pikir kita dengan situasi tertentu. Belajar untuk mengubah perspektif waktu memungkinkan kita untuk sepenuhnya mengambil bagian dalam segala hal yang kita lakukan, apakah itu malam yang santai menikmati segelas anggur atau mengenang peristiwa lama dengan seorang teman lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun