Konon, perubahan kepribadian masih bisa terjadi bergantung pada pengalaman hidup baru. Orang yang pernah mengalami trauma emosional yang parah atau peristiwa yang mengubah hidup dapat mengalami perubahan kepribadian yang signifikan juga. Bahkan jenis peran sosial yang kita ambil dapat mengubah kepribadian. Orang tua pertama kali atau orang yang banyak berinvestasi dalam pekerjaan baru dapat menemukan diri mereka menjadi lebih teliti karena tanggung jawab baru memaksa mereka untuk mengubah cara berpikir, merasa, dan berperilaku secara umum. Orang-orang dalam hubungan romantis baru dapat menemukan diri mereka menjadi lebih berhati-hati tentang kesejahteraan pasangannya saat perspektif mereka tentang dunia berubah. Saat hidup kita berubah, begitu pula kepribadian kita.
(4) Seberapa lama bisa diubah? Kalau kita melihat proses pendidikan di AKMIL, atau AKPOL, maka banyak di antara peserta yang dulu bisa jadi kurang disiplin, menjadi lebih disiplin. Selama pendidikan, sangat ketat dikontrol lingkungan (eksternal), dan peraturan (regulasi), sehingga individu (pribadi, kepribadian), akan mematuhi (obey) terhadap semua aturan serta menjadi pejuang tangguh, kuat mental, dan pantang menyerah. Beberapa orang yang "salah tritmen", bisa jadi malah over, misalnya menjadi galak dan agresif. Maka, apakah pelatihan selama 3 tahun dengan pendidian ketat, akan mampu mencetak orang yang memiliki grit atau kepribadian yang kuat?
Di sinilah justru Duckworth meneliti bahwa di antara taruna, sudah berproses pendidikan, punya "bawaan" dengan grit rendah, dan grit tinggi, meskipun intelegensinya sama sama cerdas. Yang punya grit tinggi lebih sukses di masa mendatang, tidak desersi dan tidak putus karir. Sebaliknya yang grit rendah, ya kurang sukses dalam bahasa yangs ederhana. Namun riset DUckworth ini belum menjawab, apakah grit bisa diubah dengan pendidikan?
Kembali ke poin 1, 2, 3, dan 4 di tulisan ini, masih menimbulkan debat panjang. Tema menarik bagi yang ingin meneliti lebih lanjut. Silakan dikutip dengan menyebutkan pustaka dan sitasi untuk rekan peneliti di bidang psikologi.
Salam. (ditulis oleh Nugroho Dwi Priyohadi, Kompasiana, 18.02.2021. "Dapatkah kita mengubah kepribadian untuk lebih sukses?">
Link referensi bisa dicekricek : https://www.researchgate.net/profile/Nugroho_Priyohadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H