Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hormatilah Bapakmu, Pesan untuk Laki-laki

9 Februari 2021   05:13 Diperbarui: 9 Februari 2021   05:24 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada tiga bapak yang harus dihormati// Demikian Gus Kautsar ngendikan// Wonten pengajian nadliyyin ingkang dipun midangetaken sedulur kita//

Yang pada beliau-beliau sudah selayaknya panjenengan, kulo sedoyo// nyukami pakurmatan salam takzim kagem bapak kita//

Sepindah bapak ingkang sampun ngopeni urip naliko taksih alit// Bapak kandung kita// Yang berjuang mencari nafkah dan mengasuh kita//

Meskipun ibu juga tidak tergantikan// namun manusia juga perlu menghormati bapaknya// Sebagaimana manusia pertama adalah Adam//

Njih meniko bapak nomor setunggal// Bapak kandung//

Nomor kalih// Bapak ingkang sampun rela hati memberikan anak gadisnya untuk kita nikahi// 

Sekian lama diopeni beliau// Dididik dibesarkan// Dibiayai hidup sekolah pendidikan dan semuanya// Lantas ketika dewasa malah kita ambil//

Bukankah itu sebuah tindakan// Yang perlu disikapi dengan kebijaksananaan// Betap sudah rela hati bapak mertua kita//

Merestui bahkan sangat mungkin juga ikut membiayai// Ketika kita mengambil anak gadisnya// Pada saat kita melangsungkan pernikahan//


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun