Berita hari ini masih mengungkap lagi modus memperdayai laki-laki. Selalu mengumpankan wanita, baik melalui media sosial maupun ponsel.
Nah yang ini lebih parah lagi, kejadiannya melibatkan satu keluarga : suami istri dan mertua. ALhasil, bukan lagi memperdayai korban, namun sebuah perampokan dan pengeroyokan.
Sebagian dari kaum laki-laki, sekali lagi memang dilanda kebodohan akut. Hanya melihat photo profile saja, sudah jatuh hati berat. Mendengar suara jawaban genit mesra mendesah, fantasinya melambung. Walhasil, itulah sasaran empuk bagi berandalan yang memang berwatak kriminal.
Modus tabrak marah, yang menabrak justru marah, ada juga. Lantas minta ganti rugi karena merasa jalan dihalangi. Juga, saling berbalas pantun lewat whastapp, atau facebook, atau instagram. Ternyata akun palsu. Atau, akun asli tapi memang menarget untuk cari korban.
Setelah calon korban dibuat melayang berfantasi jatuh cinta, maka janjian ketemu, lantas dilucuti korban tersebut oleh sindikat yang bisa jadi, lho kok ya bisa, masih satu keluarga. Berarti keluarga penjahat. Dan kalau beberapa waktu yang lalu saya bercerita kejadian di kawasan Yogyakarta, kali ini di kawasan kota Surabaya yang harusnya orang kota tidak mungkin diperdaya model begitu. Tapi kok bisaaa?
Nyatanya bisa. Pada hari rabu 27 Januari 2021 ini masih terjadi, yang konon sejatinya adalah era digital. Ternyata, masih banyak orang yang berfantasi genital, meskipun diperdaya melalui teknologi digital. Mumet horaa.....
Beritanya silakan simak di koran berikut:
Foto: Jawa Pos edisi 27.01.2021 Hal. 22
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H