Waw, jadi kalau saya masuk sebagai pegawai pada tanggal 1 Mei 1999, barangkali you pembaca Kompasiana ada nyang belum laher kan.. itu artinya 7 bulan kemudian sudah populer terminologi e-leadership di belahan dunia sana. Pada saat yang sama, di negara kita masih sibuk dengan pembahasan kepemimpinan kharismatis, transformasional, visionary, dan lain sebagainya.
Dalam konteks ini, teori-teori komunikasi dalam organisasi tidak hanya komunikasi itu an sich, tetapi terlebih pada proses pengumpulan dan penyebaran informasi antara pengikut dan pemimpin juga terjadi melalui media elektronik. Maka tidak heran, di sini para pemimpin disebut e-leader atau pemimpin virtual, atau pemimpin digital. Pendekatan kepemimpinan yang digunakan oleh para pemimpin virtual, disebut e-leadership, atau kalau diterjemahkan dalam bahasa kita ya Kepemimpinan Dunia Maya, bisa disingkat Pimdumay (wes sakarepmu lah..hehe..).
Pemimpin virtual adalah pemimpin yang mampu mengarahkan orang-orang dari jarak jauh untuk melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi yang namanya work fromhome dan selebaran selebaran elektronik melalui blasting email adalah corak digital leadership.
Mereka menggunakan teknologi baru, sebenarnya gak baru ya apanya yang baru dari teknologi informatika ini, untuk meningkatkan pekerjaan mereka, untuk menemukan model bisnis baru, untuk berkomunikasi dengan pengikut mereka. Interaksi tatap muka fisik, off line, atau luar jaringan, tradisional telah diganti dengan media elektronik, atau online, atau daring, dalam jaringan. Bagi generasi jadil, luring versus daring saja sudah bikin pusyink kan... kalau pusyink berarti kita sebaya... Hahaha...
3 KEMAMPUAN KUNCI
Pada tahun 2004, Forum e-skill Eropa mengadopsi definisi berikut untuk e-skill:
Keterampilan pengguna TIK: kemampuan yang diperlukan untuk penerapan sistem dan perangkat TIK yang efektif oleh individu. Pengguna TIK menerapkan sistem sebagai alat untuk mendukung kemampuan mereka sendiri. Keterampilan pengguna mencakup penggunaan perangkat lunak umum dan alat khusus yang mendukung fungsi bisnis dalam industri.
Keterampilan praktisi TIK: kemampuan yang diperlukan untuk meneliti, mengembangkan, merancang, perencanaan strategis, mengelola, memproduksi, berkonsultasi, memasarkan, menjual, mengintegrasikan, memasang, mengelola, memelihara, mendukung, dan melayani sistem TIK.
Keterampilan e-Leadership (juga disebut sebagai e-business): kemampuan yang dibutuhkan untuk memanfaatkan peluang yang disediakan oleh TIK, terutama Internet; untuk memastikan kinerja yang lebih efisien dan efektif dari berbagai jenis organisasi; untuk mengeksplorasi kemungkinan cara baru menjalankan bisnis / proses administrasi dan organisasi; dan / atau untuk membangun bisnis baru.
Bagi you ente Anda siapapun yang mau search literatur, sila ke link: algebra.hr. Ada banyak dibahas mangsalah ini bro...jadi 3 kemmapuan kunci di atas bukan karangan saia, namun merujuk pada literatur di atas. Daring dunk, bukan buku yang kita pinjam dari teman.
Dan lagi lagi, itu tahun 2004 yes, bagaimana dengan tahun 2021 ini, sepertinya ada kaitan dengan pandemi Covid19, yakni kemampuan leader untuk beradaptasi dengan protokol kesehatan di mana pun berada. Sebab, jika keseringan luring, risiko tertularnya karena pertemuan fisik, Jika kebanyakan daring, lupa take a break atau setirohat, maka tubuh drop dan virus mudah mangsuk memangsa kesehatan kita. Cape deh... jadi kemampuan seornag pemimpin di era 2021, bukan sekedar mampu dengan teknologi digital, namun juga perilaku menghadapi pandemi virus yang mematikan ini.