Pernah dengar mati tertawa ala Madura? Ya, ini kisah tentang orang Madura yang sering, kadang-kadang, ada unsur lucunya. Bahkan sesama madura, bisa tertawa mendengar kisah tentang orang madura.
Madura itu tipikal cerdas, cerdik, penuh akal. Juga kaya dengan referensi, termasuk dalam bermain retorika. Yang sekolah tinggi jadi profesor, misalnya Prof. Mahfud MD, juga ada yang jadi rektor UGM, Prof Dr Ichlasul Amal. Banyak juga tokoh ternama tanah air yang berkebangsaan suku Madura. Ternyata Abdul Halim Perdanakusuma, yang namanya jadi nama bandara di Jakarta Timur, juga orang Madura lho... Juga tokoh legendaris Trunojoyo yang mampu meruntuhkan kekuasaan Mataram di jamannya, menjadi nama Universitas yang semakin ternama.
Pusat kerajaan yang masih eksis sampai sekarang ada di Sumenep, Madura bagian timur.
Yang pintar mengaji akan menjadi kyai, dan pimpinan pondok pesantren. Yang pinter dagang, akan menjadi kaya raya meskipun dagangan bisa di semua level: toko besar, pasar, atau bahkan kaki lima.
Nah, yang ini saya kisahkan tentang tukang parkir.
"Mundur-mundur..... dikit lagi," ujar abang tukang parkir.
Lantas saya memundurkan mobil dengan pelahan.
Karena diteriaki "Mundurr.. ya mundur....." maka gas akan saya tekan.
Tiba-tiba terdengar suara, "Brak!!!"