12 Oktober 2013 ini, saya bermaksud berbagi berita terkait transportasi. Tidak terkait Jakarta, namun transportasi. Biasanya saya lewat tol Gresik - Surabaya, atau kadang Tol Waru - Tanjung Perak, saya bertemu dengan anggota PNS yang nglaju dan bermaksud numpang mobil via tol.
Sepanjang mereka berseragam, saya dengan senang hati memberikan tumpangan. Sebab, keluarga saya juga ada yang berprofesi anggota seperti mereka. Cerita yang dikembangkan menarik. Sebagian mereka berasal dari Tuban, Lamongan, Bojonegoro.Nglaju atau naik kendaraan umum setiap hari ke Surabaya, berjarak tempuh 1 - 2 jam. Ini biasa saja. Jam 05.00 berangkat, jam 0730 sudah apel pagi. Biasa juga.
Suatu ketika saya bertemu dengan anggota dari Problinggo. Wow, jarak tempuh sekitar 4 jam dari Surabaya. Belum kalau macet. Luar biasanya, beliau ini menempuh jarak Probolinggo - Surabaya, sudah lebih dari 20 tahun. Setiap hari.........., Dari rumah jam 0330, nyampe Surabay sekitar jam 0700, 0715an..., jam 1500 apel sore, jam 2000an nyampe rumah. "Enam tahun lagi saya pensiun, muga2 selalu sehat, "kata Bapak itu bernuansa doa.
Artinya, enam tahun lagi beliau ini masih harus nglaju Probolinggo - Surabaya. Lebih mengagetkan lagi, ada yang nglaju dari Ngawi - Surabaya. Jarak tempuh 4 - 5 jam-an, ditambah Bungurasih - Tanjung Perak sekitar 1 jam-an, maka total setiap hari PP sebanyak 2 X 6 jam = 12 JAM di JALAN, setiap hari!!!...Puluhan tahun!!!.. ...................................
MAKA, di , antara kita, Anda, saya, kalau masih suka mengeluh mobil minta ganti yang terbaru, mengeluh tunjangan kantor kurang, bercerminlah!!!....., Semoga kita, anda, saya, semakin belajar bersyukur. Atau, silakan menggantikan peran bapak-bapak itu, menempuh jalan setiap hari dengan jarak ratusan kilometer.........
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H