Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Prokrastinasi

10 Oktober 2013   04:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:45 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam semangat tak kenal menyerah, saya akan berbicara sedikit mengenai prokrastinasi, penundaan yang bersifat kronis. Sejatinya waktu didesain sudah sesuai dengan kebutuhan manusia. Namun sebagian orang mencampakkan keberhargaan waktu tersebut. Sebagian lain menghargai waktu.

Seorang Bapak Guru saya, Drs. Mohammad Djoned Suparman Hasan Wirjoleksono, sekarang beliau sudah almarhum, pada tahun 1989 mengatakan sesuatu yang terkait waktu: ORANG SIBUK ADALAH ORANG YANG SELALU MEMILIKI WAKTU...

Pada awalnya tampak kasat mata: bagaimana mungkin?

Bukankah kesibukan akan menjerat leher manusia, sehingga 24 jam sehari tidak cukup untuk menuntaskan pekerjaan?

Di balik semua, pendapat teman saya juga menarik, tahun 2013: PIMPINAN SUKA MEMBERI TUGAS KEPADA ORANG SIBUK, SEBAB DIPASTIKAN IA AKAN SEGERA BERUSAHA MENYELESEIKAN TUGAS TERSEBUT, UNTUK DAPAT SEGERA MENGERJAKAN TUGAS YANG LAIN...

Kebermaknaan sebuah simpul-simpul kearifan tentang waktu.

Jika sudah demikian, maka seharusnya prokrastinasi itu tidak ada. Jika Anda mengalaminya, maka berusahalah menjadi "ORANG SIBUK".

Dan raihlah banyak produk atau output, yang bermakna dan banyak, padahal setiap orang hanya memiliki 24 jam dalam seharinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun