Meningkatkan Pemahaman Literasi Peserta Didik pada Jenjang SMP di Laman PITUNG

 

Nadia Putri Joshua, Ketua Tim Krida 5 Finalis Duta Bahasa DKI Jakarta menjelaskan bahwa telah dilakukan sosialisasi laman PITUNG bersama anggota Krida 5 lainnya kedua SMPN di Jakarta yaitu SMPN 227 Jakarta dan SMPN 231 Jakarta pada 30 dan 31 Mei 2023. Laman PITUNG atau Pintar dan Unggul merupakan plaform digital yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman literasi baca tulis pada jenjang SMP. Laman PITUNG kemudian dikemas dalam bentuk yang interaktif dan mudah diakses oleh peserta didik dan guru. Video pembelajaran yang telah disediakan oleh Krida 5 adalah salah satu fitur interaktif di laman PITUNG. Fitur video pembelajaran dan beberapa fitur lainnya dapat diakses kapan pun dan di mana pun, serta dapat diakses secara gratis.

 

Peserta didik SMPN 227 Jakarta menyimak sosialisasi pada laman PITUNG

Pada tahap awal pengembangan, Krida 5 mengisi laman PITUNG dengan pembelajaran literasi berdasarkan Taksonomi Barret yang direkomendasikan langsung dari Badan Bahasa Kemendikbud. Pada taksonomi ini peserta didik dapat terbantu dalam mengatasi kesulitan dalam memahami teks bacaan. Materi pembelajaran tentu masih bisa ditambahkan dan Guru Bahasa Indonesia juga bisa memberikan materinya di laman PITUNG.

Sosialisasi laman PITUNG kepada Guru Bahasa Indonesia di SMPN 227 Jakarta

Sehingga selain sosialisasi kepada peserta didik, Krida 5 juga melakukan sosialisasi kepada seluruh Guru Bahasa Indonesia di SMPN 227 dan SMPN 231 untuk membuat akun sebagai pengajar sehingga dapat membagikan materi pembelajaran kepada seluruh peserta didik yang memiliki akun PITUNG. Guru Bahasa Indonesia di kedua SMPN itu menyambut dengan baik dan membuat akun pada laman PITUNG, seperti Ibu Seni Asiati yang merupakan guru Bahasa Indonesia dan Wakil Kurikulum di SMPN 231.

Suasana sosialisasi laman PITUNG di SMPN 231 Jakarta

Pengembangan laman PITUNG merupakan gebrakan inovasi dari Tim Krida 5 Finalis Duta Bahasa DKI Jakarta dalam meningkatkan literasi pada jenjang SMP. Akan tetapi, dibutuhkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat serta didukung dengan sumber daya yang memumpuni untuk terus mengembangkan pemahaman literasi di Indonesia.