Mohon tunggu...
Nugroho Budianggoro
Nugroho Budianggoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - nadidata.com

analisis data | machine learning | transportasi publik | biodiversitas | nadidata.com | transportumum.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menghitung Burung di Hutan Bakau Jakarta

3 Februari 2010   13:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:06 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_67452" align="aligncenter" width="570" caption="Para peserta sensus burung perairan mengamati burung di hutan lindung Angke Kapuk. (Jakarta, 30/01/2010)"][/caption]

Sekelompok relawan pemerhati konservasi melakukan sensus burung perairan di kawasan hutan bakau Muara Angke dan Angke Kapuk, Jakarta Utara pada hari Sabtu (30/1/2010). Kegiatan tahunan bertajuk Asian Waterbird Census (AWC) ini bertujuan memantau populasi burung air yang hidup di lahan basah. Selain itu, AWC memromosikan partisipasi publik dalam pelestarian burung air serta habitatnya. AWC adalah program sukarela yang dilakukan di seluruh Asia, termasuk Indonesia, dan terbuka untuk umum. Data yang diperoleh akan dimanfaatkan dalam pengelolaan lahan basah tingkat lokal hingga internasional. AWC diprakarsai oleh lembaga swadaya masyarakat Wetlands International, dan diadakan setiap minggu kedua atau ketiga bulan Januari.

[caption id="attachment_67454" align="aligncenter" width="570" caption="Para peserta sensus burung perairan mengamati hutan bakau di hutan lindung Angke Kapuk. (Jakarta, 30/01/2010)"][/caption]

Di Jakarta, sekitar 20-an peserta mengikuti AWC tahun 2010 di kawasan Muara Angke dan Angke Kapuk. Pengamatan dilakukan selama 3 jam dalam kawasan konservasi seluas sekitar 76 ha. Sebanyak 20 jenis burung perairan ditemukan, 5 jenis di antaranya memiliki status dilindungi undang-undang Indonesia. Selain jenis burung perairan, di hutan bakau Muara Angke masih ditemukan burung-burung hutan yang langka. Burung-burung itu adalah bubut jawa (Centropus nigrorufus), suatu jenis yang ditemukan hidup hanya di Jawa, serta jalak putih (Sturnus melanopterus) yang ditemukan hanya di Jawa dan Bali. Habitat semua burung tersebut, yaitu hutan bakau Muara Angke dan Angke Kapuk, masih mengalami tekanan, antara lain dari pencemaran air dan konversi lahan.

[caption id="attachment_67455" align="aligncenter" width="570" caption="Peserta sensus burung perairan mengidentifikasi jenis burung yang ditemukan dengan bantuan buku panduan lapangan di kawasan hutan lindung Angke Kapuk. (Jakarta, 30/01/2010)"][/caption] [caption id="attachment_67458" align="aligncenter" width="570" caption="Seekor burung kareo padi (Amaurornis phoenicurus) melintasi papan jalan di Suaka Margasatwa Muara Angke. (Jakarta, 30/01/2010)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun