Mohon tunggu...
Nugroho Anggara
Nugroho Anggara Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris dan Penulis.

Halo, saya Guru Bahasa Inggris yang gemar berbagi cerita dan fakta. @E-mail: nugrohoanggara97@gmail.com @IG: nughi_agr @LinkedIn: nugroho anggara putra

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Seni Melukis dengan Bahan Alam, Apa Masih Efektif untuk Pelajar Masa Kini?

18 Juni 2023   19:15 Diperbarui: 19 Juni 2023   06:41 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar: pexels.com)

Masih Ingatkah Anda dengan Melukis dengan Bahan Alam?

Melukis menggunakan dedaunan, batang, kayu, dan bahan alam lainnya di masa lalu mungkin sudah lumrah bagi sebagian dari kita untuk membuat seni di masa sekolah dahulu. Namun, apakah cara tersebut masih cocok untuk pelajar milenial saat ini yang dapat menggambar dengan mudahnya hanya dengan goresan jari lentik mereka? Dengan cara seperti itu sudah bisa menjadi karya lukis dengan ratusan warna.

Melukis dengan melakukan cap warna dari batang dan daun yang ditempelkan ke kertas gambar memang sudah sangat jarang dilakukan di jenjang playgroup maupun sekolah dasar. Alasannya simpel, sudah ada media yang jauh lebih bagus dan mudah untuk diakses, tidak perlu lagi membeli cat warna dan tidak takut lagi untuk membersihkan tumpahan cat di lantai.

Menurut saya, cara ini masih sangat baik jika ingin diterapkan untuk salah satu tugas seni lukis. Walau pun metode yang dilakukan sangat usang namun terdapat efek berlian yang bisa diperoleh anak dalam perkembangan belajarnya. Mari kita kupas tuntas metode unik jaman dahulu ini!

1) Dapat Mengenalkan Benda-Benda Alam pada Anak yang Baik untuk Kolaborasi Belajar Sains.

Belajar Sains memang menyenangkan, namun banyak pelajar masa kini yang tidak bisa membedakan mana biji kacang hijau dengan kedelai. Mereka mungkin familiar dengan nama-nama yang saya sebutkan tadi, jika ditanya ciri-cirinya mereka akan mulai kebingungan. Itu dikarenakan mereka tidak pernah mempunyai pengalaman melihatnya secara langsung ataupun menyentuhnya. 

Dengan melakukan seni lukis dari bahan alam, sedikit banyak anak akan belajar lebih "real" dari biasanya. Jika saat ini Kemendikbud sedang semangat-semangatnya meluaskan konsep Merdeka Belajar, saya rasa metode ini sangat baik untuk diterapkan kembali karena secara tidak langsung pelajar akan belajar struktur tumbuhan dan guru bisa membekali mereka sedikit demi sedikit pengetahuan lebih dalam.

2) Metode yang Baik untuk Outing Class.

Jika ditanya langsung ingin belajar di luar atau dalam kelas, sudah hampir 90 persen para pelajar ingin belajar di luar. Selain dapat menghela nafas dari kebosanan, pemandangan di luar jauh lebih menarik dari pada di kelas. Jika mereka bisa menghasilkan seni sembari belajar jenis-jenis tanaman di luar mengapa tidak? Pelajar akan merasa lebih semangat melakukan aktivitas, guru mendapat untung karena pelajar bersemangat, Kemendikbud tersampaikan konsep Merdeka Belajarnya.

3) Daya Tarik Baru Bagi Dunia Pendidikan Modern.

Tanpa kita sadari walau lebih ringkas, penggunaan gadget dan aplikasi sudah menjadi makanan sehari-hari bagi pendidik maupun pelajar. Kehadiran kembali seni lukis ini akan mewarnai kejenuhan di seluruh lini Pendidikan. Guru tidak bosan dengan aktivitas di dalam gawai, murid senang berlarian mencari bahan alam untuk seni mereka, warga sekolah gembira melihat puluhan karya lukis yang sedang dijemur di beranda sekolah, orang tua merasa bernostalgia bahkan mulai mengajarkan teknik-teknik yang mereka pelajari dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun