"Mundur bukan karena tidak pantas, mundur karena sangat pantas."
Menjadi pegawai negeri sipil merupakan pekerjaan yang disanjung oleh masyarakat sejak dulu kala. Pekerjaan ini menjanjikan uang tunjangan hari tua bagi para pegawai negeri sipil yang sudah pensiun dari masa kerjanya.
Aparatur negeri bukan berarti selalu bersih dari tindakan-tindakan kecurangan, ada saja oknum-oknum yang membuat semua menjadi sulit bahkan bagi para calon-calon pegawainnya. Inilah yang dialami oleh Husein Ali, seorang guru muda yang baru saja diterima menjadi ASN di daerah Pangandaran. Husein melaporkan bahwa ada kecurangan di jajaran pendidikan di mana ia di terima.
Husein mengundurkan diri dari statusnya (ASN) karena tidak ingin mencabut laporan pungli yang dialaminya. Tindakan berani yang dilakukan oleh Husein ini menjadi topik pembahasan yang hangat dan akhirnya direspon secara langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Bapak Ridwan Kamil. Kejadian ini pun menjadi sorotan media massa karena semua ini menjadi menarik ketika sang penguasa sendiri turun tangan.
Ridwan Kamil mengajak Husein berdialog dengannya dan ingin mendengar langsung kronolgis kejadian yang menimpa Husein tersebut. Husein pun menerima tawaran Ridwan Kamil untuk berdialog mengenai pungli yang dialaminya dengan semangat. "Husein telah berhasil lolos menjadi PNS, sangat disayangkan jika ia harus mundur ketika sudah mengalahkan belasan ribu pendaftar." Itulah yang dikatakan langsung oleh Ridwan Kamil ketika ditanyai responnya terhadap peristiwa pungli yang dialami Husein.
Setelah mendengar cerita langsung dari Husein Ali, Ridwan Kamil segera menghubungi Bupati Pangandaran yang mempunyai otoritas pendidikan di level SMP untuk segera menyelesaikan permasalahan ini dan meminta Husein di mutasi untuk naik level mengajar di SMA yang mana langsung berada di bawah wewenang Gubernur, Ridwan Kamil sendiri.
Guru lulusan Seni Musik UPI, itu alhasil tidak jadi mengundurkan diri dari statusnya dikarenakan masalahnya sudah di atasi langsung oleh Gubernur Jawa Barat yang mana akan di dampingi dan dicarikan solusinya oleh tim Pengrov.
Dari masalah ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa jangan pernah takut untuk berbeda dan membela kebenaran, karena yang digunakan para oknum-oknum tidak bertanggung jawab adalah respon lemah kita untuk menerima begitu saja ketidakadilan, percaya bahwa kita tidak bisa apa-apa. Semangat perjuangan para pahlawan di era kemerdekaan pastilah masih mengalir di darah kita, namun pemikiran kita akan kebenaran sudah menjadi tumpul karena buah tangan oknum-oknum selama bertahun-tahun.
Anak muda seperti Husein Ali ini perlu dicontoh semangatnya, karena dirinya sukses melaporkan ketidakadilan sekaligus mengamankan posisinya, dengan sopan.
Menurut rekan Kompasianer? Bagaimana memberantas oknum-oknum seperti ini ya? Share pendapat Anda di kolom komentar. Terimakasih.
