Kecil jadi teman, besar jadi musuh
Seperti sajak orang masa kini, bergelimang rasa tanpa aksara
Menggebu bagai sungai tersumbat gunung gengsi bersama
Panas bukan buatan bara, melainkan api
Perlukah memaksakan buaya untuk melunak?
Apa gunanya lunak jika gengsi tetap beranak
Itulah mengapa orang lalu abadi dalam ilusi
-Nugroho Anggara
(Ada saja cara untuk menentang api, entah bermain petasan atau mencari mati. Indahnya api padahal bisa dilihat dengan mata sendiri, dengan cara menggesek bubuk kayu dengan panas hati.)
Bisakah kita memantik api dengan sakit hati? membalut panas dengan kata-kata puisi? berikan komentar Anda soal  iniÂ