(Setiap hari kupandang dirimu dengan cinta. Kapan datangnya aku sudah lupa. Kehadiranmu bagaikan surga, yang menapak tilas di hati duka. Inderaku seakan terpesona, wangimu seperti air mawar, kasihmu seperti penawar, kehadiranmu seperti suar. Penyelamat yang tersesat.)
Seperti apa Anda memaknai cinta, teman Kompasianer? Berbagi di kolom komentar ya!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!