Konsumsi jangkrik secara berkala juga menyehatkan usus para pemakan serangga bersahabat ini. Tingginya protein di dalam makanan jangkrik sering kali juga dikonsumsi para binaragawan karena jangkrik adalah sumber protein yang efektif, karena kandungan protein yang tinggi dan lemaknya rendah.
Secara keseluruhan, makanan jangkrik baik untuk kesehatan dan merupakan makanan yang terjangkau, hanya saja jika kita tidak berhati-hati dalam memilih dimana kita mendapatkan jangkrik, kita dapat berpotensi terjangkit bakteri yang kurang baik bagi kesehatan. Namun, semua dapat teratasi jika kita tepat memilih peternak jangkrik yang terpercaya.
Kebiasaan di Indonesia
Saat masyarakat Indonesia dalam menyikapi makanan jangkrik ini sangat beragam. Bagi masyarakat yang tinggal di desa, makanan ini merupakan makanan selumrah tempe goreng.Â
Varian makanan ini di Indonesia ada mulai dari peyek jangkrik, sate jangrik, dan oseng-oseng jangrik. Bagi masyarakat perkotaan, makanan ini masih terdengar aneh karena mungkin melihat jangrik saja mereka tidak pernah, ketika melihat wujudnya yang memang seperti serangga (seperti belum diolah), pasti masyarakat kota banyak yang merasa geli atau jijik.Â
Semua persepsi itu belum tentu tidak diterima sepenuhnya, pasalnya masyarakat kota yang terbiasa melakukan olahraga di gym, akan berpikir dua kali jika ditanya tentang kebutuhan protein mereka untuk membangun otot. Selain lebih murah, olahan jangkrik goreng mudah untuk dibuat dan dimakan.
Nah, menurut Anda bagaimana para pembaca Kompasiana? Apakah Anda pernah mencoba jangkring goreng sebelumnya? Atau bahkan saat ini tertarik untuk mencobanya langsung? Yuk, kalau ingin mencoba bisa bersama saya.
-Nugroho Anggara
Salam literasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H