Derap cepat mengarungi
Apakah ada hentak kaki
Kelamnya hati ini tak kunjung pasti
Bebasnya diri harus cari sendiri.
Pria baruh baya terkesan tua
Bagaimana tidak itu yang kentara
Harusnya tidur tapi disesali
Harusnya pusing segera diakhiri
Perjuangan memanglah sakit
Kupikir mengapa, karena tak bergejala
Kira-kira apa ada bius tersakit
Berhenti tanpa tahu mengapa.
-Nugroho Anggara
(Hidupmu ialah hidupmu, ya. Apakah kau tahu seberapa berharga hidupmu jika digunakan untuk kepentingan orang banyak? Ya, denganmu, tidak ada kekhawatiran bagi orang di dekatmu. Contoh terbaik adalah, Ayah.)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI