Pada hari minggu, 4 Agustus 2024, Tim KKN Posko 84 UIN Walisongo Semarang mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan kompos yang sangat berkesan di lapangan voli Rt 02 Rw 02 Desa Sudipayung. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah organik dan pengolahannya menjadi pupuk kompos yang bermanfaat. Narasumber utama dari kegiatan ini adalah Dra. Eko Gustini Wardani Pramukawati, seorang ahli yang telah berpengalaman dalam bidang pengolahan kompos.
Pengelolaan sampah organik merupakan salah satu isu yang sangat penting dalam menjaga kualitas lingkungan hidup. Sampah organik yang tidak diolah dengan benar dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan berdampak negatif pada kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan pelatihan pembuatan kompos ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat tentang cara mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan dalam pertanian.
Kegiatan pelatihan pembuatan kompos ini diselenggarakan pada tanggal 4 Agustus 2024 di lapangan voli Rt 02 Rw 02 Desa Sudipayung. Lapangan ini dipilih karena lokasinya yang strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat sekitar. Pada pukul 09.00 WIB, acara dimulai. Dra. Eko Gustini Wardani Pramukawati, selaku narasumber utama menjelaskan tentang pentingnya pengelolaan sampah organik dan manfaat kompos dalam pertanian.
Kegiatan pelatihan dimulai dengan teori. Narasumber menjelaskan tentang konsep dasar pengolahan kompos, jenis-jenis bahan yang dapat digunakan, serta tahapan-tahapan yang harus dilakukan untuk menghasilkan kompos yang berkualitas. Materi pelatihan juga mencakup tentang aktivator yang digunakan untuk mempercepat proses pengomposan dan cara memilih bahan-bahan yang tepat.
Setelah teori, kegiatan dilanjutkan dengan praktek langsung. Peserta pelatihan dibagian menjadi kelompok-kelompok kecil dan masing-masing kelompok diberikan bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat kompos. Narasumber memandu setiap kelompok dalam melakukan proses pengomposan, mulai dari menyiapkan alat dan bahan, melakukan pengadukan, hingga memanen kompos yang sudah jadi.
Kegiatan pelatihan dinyatakan berhasil apabila pada akhir kegiatan tingkat pengetahuan peserta terhadap pengolahan pupuk kompos berbahan daun-daun kering dan sebagai hasil praktik dinyatakan dalam bentuk pupuk kompos yang siap digunakan. Selain itu, keberhasilan juga dinilai dengan tingkat pemahaman peserta dan keaktifan peserta memberikan pertanyaan selama pelaksanaan pelatihan.
Pada akhir kegiatan, peserta pelatihan telah memahami secara mendalam tentang cara membuat kompos. Mereka dapat menjelaskan tentang konsep dasar pengolahan kompos, jenis-jenis bahan yang dapat digunakan, serta tahapan-tahapan yang harus dilakukan untuk menghasilkan kompos yang berkualitas. Hasil praktek juga menunjukkan bahwa masing-masing kelompok telah berhasil membuat kompos yang siap digunakan.
Tingkat kesadaran peserta dalam menjaga lingkungan sehat juga sangat baik, dengan peserta hadir dan aktif selama kegiatan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta menunjukkan bahwa mereka sangat tertarik dan ingin memahami lebih lanjut tentang materi pelatihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H