Ayat ini dengan tegas melarang praktik korupsi dan penyuapan. Korupsi tidak hanya merugikan negara secara ekonomi, tetapi juga menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi dan merusak moralitas bangsa.
Ditengah degradasi moral, kita juga dikejutkan oleh skandal Ketua KPU. Betapa moralitas pejabat publik begitu merosot dan tajam menyayat publik. Khutbah Idul Adha tentang sifat kebinatangan didepan pemimpin tertinggi negeri, seolah tak mencerminkan refleksi diri. Retorika retorika terucap seolah tak menggambarkan makna mendalam dalam kehidupan yang menjadi teladan akan sikap, laku serta adab kehidupan berbangsa kita.
Tahun Baru Islam adalah waktu yang tepat untuk merenungkan kembali sikap dan tindakan kita selama ini. Apakah kita sudah menerapkan nilai-nilai hijrah dalam kehidupan sehari-hari? Apakah kita sudah berlaku jujur dan menjauhi korupsi, serta menjaga nalar dan moralitas kita.
Refleksi ini penting agar kita bisa melakukan perbaikan diri dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Umat Islam perlu kembali pada ajaran Islam yang murni, mengedepankan kejujuran, amanah, dan integritas. Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya; jika tidak mampu, maka dengan lisannya; jika tidak mampu, maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim).
Tahun Baru Islam hari ini adalah kesempatan emas bagi kita untuk berhijrah dalam makna yang lebih luas. Menjadi momen ini sebagai titik awal untuk bertransformasi menjadi pribadi yang lebih baik, jujur, menjauhi korupsi, menjaga nalar dan moralitas. Dengan semangat hijrah, semoga kita mampu merajut benang kusut dan perlahan membangun masyarakat yang lebih adil, makmur, dan diridhai oleh Allah SWT.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan untuk berbuat baik dan menghindari segala bentuk kemungkaran. Amin.
Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharam 1446 H.