Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Untuk Kalahkan Ahok Butuh Usaha Ekstra

17 Februari 2016   12:53 Diperbarui: 17 Februari 2016   20:52 1257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perebutan kursi DKI I atau Gubernur DKI Jakarta mulai memanas. Banyak tokoh yang diisukan akan diusung oleh partai  maupun yang akan maju sebagai calon dari jalur independen untuk mengalahkan Ahok sebagai Petahana.

Salah satu strategi melawan Ahok tampaknya dengan cara menjatuhkan Ahok dengan berbagai pernyataan keras. Beberapa lontaran kritik itu adalah: pertama, Yusril yang mengatakan bahwa Ahok mencalonkan diri lagi hanya untuk jembatan maju di pilpres 2019. Kedua,  Ahmad Dhami yang beberapa kali mengkritik kebijakan Ahok. Dari soal kemacetan yang parah di DKI sampai yang terakhir penggusuran kalijodo. Ketiga, haji Lulung yang mengataakan banyak kebijakan Ahok yang tak benar dan sangat mudah mengalahkan Ahok di Pilgub DKI. Keempat, bendahara Gerindra M Sanusi yang mengkritik Ahok tak punya rasa kemanusiaan.

Menurut pengamatan dan analisis saya, kritik-kritik tersebut tak punya dasar yang mendalam, Soal kemacetan kian parah yang dikritikkan oleh Dani, sudah dijawab oleh Ahok karena itu sifatnya sementara akibat pembangunan transportasi massal yang serentak. Jika sarana dan prasarana transportasi massal selesai dibangun maka kemacetan Jakarta tentu akan berkurang.

Soal kemanusiaan yang didengung-dengungkan banyak pihak juga kurang kuat landasannya. Penggusuran di wilayah kumuh untuk dialihkan ke tempat lebih baik justru lebih manusiawi dibandingkan membiarkan orang tinggal di daerah kumuh. Tentang batu loncatan menjadi Presiden, Ahok mengatakan tidak karena dia masih ingin mendukung Jokowi untuk masa jabatan keduanya. Tetapi kalaupun Ahok maju di pilpres maka hal itu juga haknya Ahok, aryinya tidak ada yang salah.

Singkat kata, jika ingin mengalahkan Ahok diperlukan usaha yang lebih keras. Tidak asal mengkritik tetapi mengajukan program yang lebih masuk akal dan lebih baik. Dan itu, menurut saya, sangat sulit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun