Tahukah anda bahwa ternyata Gereja pernah mencantumkan perayaan Santo Nikolas yang kemudian dikenal sebagai Sinterklas tapi kemudian mencabutnya? Mengapa perayaan Sinterklas atau Santo Nikolas ditanggalkan atau dicabut dari Kalender liturgi gereja?
Alasannya adalah: Pertama, sekalipun Santa Klaus dianggap sebagai lambang semangat memberi hadiah khususnya untuk anak-anak, namun karena sifat pencampurannya dengan cerita-cerita magis kafir, misalnya kehadiran Santa Klaus yang penuh mujizat & naik kereta ditarik rusa terbang, dan peri bertongkat sihir dalam perayaan Magic Christmas, maka hal itu tidak sesuai dengan semangat natal yang religius. Kedua, banyak juga yang mempersoalkannya sebagai tidak sesuai dengan semangat Natal karena mempromosikan ketamakan dan komersialisasi yang telah dimanipulasikan oleh para pengusaha mainan anak-anak, makanan & minuman, dan hiburan. Ketiga, Sinterklas juga bukan contoh baik bagi anak-anak karena dinilai banyak orang sebagai rasis. Lihat saja Sinterklas adalah Orang tua kulit putih yang pengasih tetapi dia mempunyai seorang budak kulit hitam yang kejam (dikenal sebagai Piet Hitam) . Keempat, Sinterklas juga dianggap menyebarkan budaya kekejaman karena Piet Hitam akan menghukum anak-anak yang bandel dengan cara mencambukinya.
Karena berbagai pertimbangan itu dan terutama karena sejarah kehidupan Nicholas tidak jelas, maka Paus Paulus VI menanggalkan perayaan Santo Nicholas dari kalender resmi gereja Roma Katolik pada tahun 1969.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H