Dalam pidatonya di acara Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) pada Rabu (5/2/2025) Presiden Prabowo memberi sinyal akan melakukan reshuffle. Ia akan menindak dan melakukan reshuffle menterinya yang tidak sejalan dengannya. Presiden Prabowo di pidatonya mengatakan: "Siapa yang bandel, siapa yang ndablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini dengan tuntutan rakyat pemerintah yang bersih siapa yang tidak patuh saya akan tindak".
Spekulasi kemudian berkembang kira-kira siapa yang dimaksud oleh Presiden? Ada beberapa menteri yang akhir-akhir ini memicu kontroversi, sebut saja yang sedang ramai Menteri ESDM Bahlil yang sempat mengeluarkan kebijakan kontroversial melarang pengecer menjual LPG 3 Kg serta  Menteri  Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Satriyo Soemantri Bodjonegoro yang sempat didemo oleh para pegawainya.
Jika dianalisis maka yang akan direshuffle adalah para menteri yang basis dukungan partai politiknya rendah dalam koalisi besar pemerintahan Prabowo-Gibran dan kinerjanya buruk.
Para menteri yang kinerjanya bagus dan dukungan atau basis politiknya kuat tentu akan aman-aman saja.
Lha bagaimana dengan menteri yang kinerjanya buruk atau kontroversial tetapi dukungan partai politik dalam koalisi besar kuat? Bisa dipastikan menteri yang demikian ini akan aman juga dari reshuffle. Sebagai contoh menteri ESDM Bahlil yang baru saja melakukan kebijakan yang kontroversial. Meskipun dia melakukan hal seperti itu dan sudah dipanggil ke istana yang kemudian minta maaf tetpi harap diingat bahwa dia adalah ketua Umum Partai Golkar. Partai Golkar saat ini bergabung dalam koalisi besar Prabowo-Gibran dan mendapatkan 102 kursi di DPR saat ini yang merupakan jumlah suara terbesar kedua setelah PDIP yang mendapatkan 110 kursi. Maka Prabowo akan berpikir panjang untuk mengganti Bahlil.
Tapi bagaimanapun reshufle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden. Jadi hanya Presiden yang tahun siapa yang akan direshuffle.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI