Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tips Menggunakan Pinjol Saat Natal dan Tahun Baru

14 Desember 2024   23:34 Diperbarui: 14 Desember 2024   23:34 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pixabay.com

Hari raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 sebentar lagi akan tiba. Saat Natal dan Tahun Baru belanja masyarakat biasanya akan meningkat baik untuk membeli baju baru, membeli makanan dan minuman, membiayai perjalanan liburan, maupun keperluan lain.

Seringkali masyarakat yang merayakan Natal dan Tahun Baru tergoda untuk melakukan pengeluaran melebihi batas keuangannya. Saat itulah masyarakat akan tergoda untuk melakukan pinjaman online yang sekarang ini banyak jumlahnya dan menawarkan hal-hal menarik misalnya soal kemudahan dalam melakukan pinjaman. Jika tidak hati-hati hal tersebut akan membuat masyarakat terjerat dalam utang lewat pinjaman online tersebut.

Berikut beberapa tips menggunakan pinjaman online saat memenuhi kebuuhan pengeluaran saat Natal dan Tahun Baru.

Pertama, tentu harus dicek apakah penyelenggaran pinjaman online terdaftar secara resmi atau legal di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau tidak. Jika tidak maka jangan menggunakan pinjaman online tersebut.

Kedua, pertimbangkan apakah meminjam di pinjaman online tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan hal-hal produktif ataukah sekedar mengejar keinginan yang sebenarnya merupakan hal kurang produktif dan tidak mendesak untuk dipenuhi. Tentu seharusnya meminjam di pinjaman online hanya untuk kebutuhan dan hal-hal yang produktif.

Ketiga, pilihlah penyelenggaran pinjaman online yang memberikan bunga terendah dan promosi yang menarik.

Keempat, pertimbangkan jangka waktu pembayaran. Jangka waktu pembayaran yang semakin pendek sebenarnya akan semakin pendek karena beban pembayaran bunga dan cicilan akan makin pendek sehingga tidak membuat beban keuangan yang berkepanjangan.

Kelima, pertimbangkan kemampuan bayar. Patokan umum untuk kemampuan bayar ini adalah pembayaran rutin (biasanya bulanan) adalah 30 persen dari total pendapatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun