Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seiring Mekarnya Tabebuya

2 Desember 2024   00:00 Diperbarui: 2 Desember 2024   00:20 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pexels.com

Bunga Tabebuya bermekaran di taman kota lama

Sang lelaki datang dari luar kota

Ia ingin membeli kembali kenangannya

Ah bangku besi tua itu  tempat ia bergandeng mesra dengan sang dara masih ada meski sudah reyot semua

Tengah hatinya berbunga-bunga tiba-tiba ada suara memanggilnya

Ketika ia menoleh dari kejauhan ada seorang gadis yang melambaikan tangannya

Dengan gembira sang lelaki ingin menghampirinya tapi ada bus lewat menghentikan langkahnya

Bus udah lewat tapi gadis itu ternyata sudah tiada

Sang lelaki kecewa

Mungkin memang itu hanya fatamorgana karena kekuatan cinta yang luar biasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun